Berapa Kali Idealnya Seorang Muslim Membaca Alfatihah Dalam Sehari


Alfatihah (13)

Jawabannya adalah empat puluh kali. Ini adalah pendapat Ibnul Qoyyim Aljauziyyah. Hal itu lakukan dalam sholat dengan perincian :

Pertama : Sholat lima waktu. Seluruhnya berjumlah tujuh belas rokaat. Sholat ini tidak mungkin dihindari bagi setiap muslim karena ia bagian dari rukun islam.

Kedua : Sholat rowatib yang mengiringi sholat lima. Seluruhnya berjumlah dua belas rokaat :

عَنْ أُمِّ حَبِيبَةَ أُمِّ اَلْمُؤْمِنِينَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ سَمِعْتَ اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم يَقُول مَنْ صَلَّى اِثْنَتَا عَشْرَةَ رَكْعَةً فِي يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ بُنِيَ لَهُ بِهِنَّ بَيْتٌ فِي اَلْجَنَّةِ  

Ummu Habibah Ummul Mu'minin Radliyallaahu 'anhu berkata : Aku pernah mendengar Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda : Barangsiapa melakukan sholat dua belas rakaat dalam sehari semalam niscaya dibangunkan sebuah rumah baginya di dalam aljannah  [HR Muslim] 

Ketiga : Sholat tahajud yang berjumlah sebelas rokaat sebagaiana diceritakan oleh Aisyah tentang sholat malam nabi shollallohu alaihi wasallam :

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ مَا كَانَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَزِيدُ فِي رَمَضَانَ وَلَا فِي غَيْرِهِ عَلَى إِحْدَى عَشْرَةَ رَكْعَةً

Dari Aisyah Radliyallaahu 'anhu berkata : Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam tidak pernah menambah dalam sholat malam ramadhan atau lainnya lebih dari sebelas rakaat. [Muttafaq Alaihi]

Kenapa harus 40 rokaat ? Jawabannya karena amal yang pertama kali dihisab pada hari kiamat adalah sholat. Sementara sholat lima waktu yang kita tunaikan belum tentu sempurna. Tanpa kita sadari ternyata banyak celah kekurangan di dalamnya baik pada syarat, rukun, khusyu dan lainnya. Disinilah manfaat sholat sunnah bisa kita rasakan. Rosululloh shollallohu alaihi wasallam :

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ صَلَاتُهُ فَإِنْ وُجِدَتْ تَامَّةً كُتِبَتْ تَامَّةً وَإِنْ كَانَ انْتُقِصَ مِنْهَا شَيْءٌ قَالَ انْظُرُوا هَلْ تَجِدُونَ لَهُ مِنْ تَطَوُّعٍ يُكَمِّلُ لَهُ مَا ضَيَّعَ مِنْ فَرِيضَةٍ مِنْ تَطَوُّعِهِ ثُمَّ سَائِرُ الْأَعْمَالِ تَجْرِي عَلَى حَسَبِ ذَلِكَ

Dari Abu Huroiroh : Bahwa nabi shollallohu alaihi wasallam bersabda : Sesungguhnya awal mula yang dihisab pada diri seorang hamba pada hari kiamat adalah sholatnya. Bila didapati sempurna maka akan ditulis sempurna. Bila ada celah kekurangan maka Alloh berfirman (kepada malaikat) “ Lihatlah, apakah kalian mendapati pada dirinya sholat sunnah untuk menjadi penyempurna bagi kekurangan yang ada pada sholat fardlu. Setelah itu seluruh amal akan berlaku sesuai dengan perhitungan sholatnya “ [HR Ahmad, Abu Daud, Nasa’i, Tirmidzi, Ibnu Majah dan Darimi]