Kapan Bertakbir (2)
Para
ulama menyebutnya dengan takbirotul intiqol (perpindahan). Secara umum dan
khusus, Abu Huroiroh meriwayatkannya untuk kita. Adapun dalil umum adalah :
عَنْ أَبِى سَلَمَةَ بْنِ عَبْدِ
الرَّحْمَنِ أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ كَانَ يُصَلِّى لَهُمْ فَيُكَبِّرُ كُلَّمَا
خَفَضَ وَرَفَعَ فَلَمَّا انْصَرَفَ قَالَ وَاللَّهِ إِنِّى لأَشْبَهُكُمْ صَلاَةً
بِرَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم
Dari
Abu Salamah Bin Abdurrohman : Bahwa Abu Huroiroh biasa menunaikan sholat
memimpin mereka. Ia selalu bertakbir setiap bergerak menurun dan naik. Setelah
selesai, ia berkata : Demi Alloh, sesungguhnya aku benar-benar orang yang
paling miripnya sholatnya dengan rosululloh shollallohu alaihi wasallam dibandingkan
kalian [HR Bukhori Muslim]
Sedangkan
dalil yang bersifat khusus adalah :
عَنْ أبِي هُرَيْرَةَ يَقُولُ كَانَ
رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم إِذَا قَامَ إِلَى الصَّلاَةِ يُكَبِّرُ حِينَ
يَقُومُ ثُمَّ يُكَبِّرُ حِينَ يَرْكَعُ ثُمَّ يَقُولُ سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ حِينَ يَرْفَعُ صُلْبَهُ مِنَ الرُّكُوعِ ثُمَّ
يَقُولُ وَهُوَ قَائمٌ رَبَّنَا وَلَكَ
الْحَمْدُ ثُمَّ يُكَبِّرُ حِينَ يَهْوِى
سَاجِدًا ثُمَّ يُكَبِّرُ حِينَ يَرْفَعُ رَأْسَهُ ثُمَّ يُكَبِّرُ حِينَ يَسْجُدُ
ثُمَّ يُكَبِّرُ حِينَ يَرْفَعُ رَأْسَهُ ثُمَّ يَفْعَلُ مِثْلَ ذَلِكَ فِى
الصَّلاَةِ كُلِّهَا حَتَّى يَقْضِيَهَا وَيُكَبِّرُ حِينَ يَقُومُ مِنَ
الْمَثْنَى بَعْدَ الْجُلُوسِ ثُمَّ يَقُولُ أَبُو هُرَيْرَةَ إِنِّى
لأَشْبَهُكُمْ صَلاَةً بِرَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم
Dari
Abu Huroiroh berkata : Rosululloh shollallohu alaihi wasallam bila hendak
sholat, bertakbir saat posisi berdiri, lalu bertakbir ketika hendak ruku’ lalu
membaca “ Sami’allohu liman hamidahu “ ketika mengangkat tulang sulbinya dari
ruku’. Lalu membaca saat sudah berdiri “ Robbanaa lakalhamdu “. Lalu bertakbir
ketika turun menuju sujud. Lalu bertakbir ketika mengangkat kepalanya. Setelah
itu melakukan semuanya seperti itu dalam selurus sholatnya hingga menyelesaikan
sholatnya [HR Bukhori Muslim]