mengangkat tangan dalam sholat (1)
Mengangkat tangan dalam sholat adalah disyariatkan dalam
islam. Beragam pendapat ulama tentang hikmah di balik pensyariatannya. Imam
Nawawi merangkum ragam perkataan para ulama tentang masalah ini :
وَاخْتَلَفَتْ عِبَارَات الْعُلَمَاء
فِي الْحِكْمَة فِي رَفْع الْيَدَيْنِ فَقَالَ الشَّافِعِيّ رَضِيَ اللَّه عَنْهُ
: فَعَلْته إِعْظَامًا لِلَّهِ تَعَالَى وَاتِّبَاعًا لِرَسُولِ اللَّه صَلَّى
اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَالَ غَيْره : هُوَ اِسْتِكَانَة وَاسْتِسْلَام
وَانْقِيَاد ، وَكَانَ الْأَسِير إِذَا غُلِبَ مَدَّ يَدَيْهِ عَلَامَة
لِلِاسْتِسْلَامِ ، وَقِيلَ : هُوَ إِشَارَة إِلَى اِسْتِعْظَام مَا دَخَلَ فِيهِ
، وَقِيلَ : إِشَارَة إِلَى طَرْح أُمُور الدُّنْيَا وَالْإِقْبَال بِكُلِّيَّتِهِ
عَلَى الصَّلَاة وَمُنَاجَاة رَبّه سُبْحَانه وَتَعَالَى كَمَا تَضَمَّنَ ذَلِكَ
قَوْله ( اللَّه أَكْبَر ) ، فَيُطَابِق فِعْله قَوْله ، وَقِيلَ : إِشَارَة إِلَى
دُخُوله فِي الصَّلَاة وَهَذَا الْأَخِير مُخْتَصّ بِالرَّفْعِ لِتَكْبِيرَةِ
الْإِحْرَام
Terdapat perbedaan ungkapan para ulama tentang hikmah di
balik mengangkat tangan. Asy Syafi’i rodliyallohu anhu berkata : Aku
melakukannya atas dasar pengagungan kepada Alloh Ta’ala dan sikap ittiba’
(mengikuti) rosululloh shollallohu alaihi wasallam. Berkata selainnya : Ia
adalah ungkapan pasrah, menyerah dan ketundukan dimana tawanan bila berhasil
ditaklukkan maka akan mengangkat kedua tangannya sebagai tanda menyerah. Ada
juga yang berkata : Sebagai isyarat pengagungan apa yang telah ia masuki
(lakukan). Ada yang berkata : Sebagai isyarat membuang semua urusan dunia dan
siapa menghadap terhadap semua yang tercakup dalam sholat dan siap bermunajat
kepada Robnya Subhanahu Wata’ala sebagaimana yang terkandung pada kata “Allohu
Akbar “ sehingga selaras antara ucapan dengan perbuatan. Ada yang berkata :
Sebagai isyarat masuk ke dalam sholat. Pendapat terakhir terkait khusus bagi
takbirotul ihrom
Ibnu Hajar Al Atsqolani menambahkan bahwa mengangkat tangan
sebagai isyarat bagi orang yang tuli, menyingkap hijab antara hamba dan Alloh
dan sebagai hiasan sholat