mengangkat tangan dalam sholat (7)
Takbir zawaid adalah takbir tambahan dalam sholat ied. Tujuh
kali di rokaat pertama dan lima kali di rokaat kedua. Hal ini berdasar sebuah
hadits :
عَنْ عَمْرِوِ بْنِ شُعَيْبٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ
جَدِّهِ قَالَ: قَالَ نَبِيُّ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم اَلتَّكْبِيرُ فِي اَلْفِطْرِ سَبْعٌ فِي
اَلْأُولَى وَخَمْسٌ فِي اَلْآخِرَةِ, وَالْقِرَاءَةُ بَعْدَهُمَا كِلْتَيْهِمَا
Dari
Amru Bin Syuaib dari ayahnya dari kakeknya Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda : Takbir dalam sholat
hari raya Fithri adalah tujuh kali pada rakaat pertama dan lima kali pada
rakaat kedua, dan bacalah al-fatihah dan surat adalah setelah kedua-duanya [HR Abu Dawud]
Kenapa
tiap kali takbir mengangkat kedua tangan ? Bukankah tidak ada dalil bahwa
rosululloh melakukannya ? Benar, tidak ada riwayat nabi shollallohu alaihi
wasallam mengangkat kedua tangannya di tiap kali takbir pada takbir zawaid.
Kita melakukannya berdasarkan perbuatan Ibnu Umar dimana dia adalah sahabat
yang paling menjaga sikap ittiba terhadap apa saja yang dilakukan oleh nabi
shollallohu alaihi wasallam. Logikanya tidak mungkin Ibnu Umar bertakbir dan
mengangkat tangan kecuali pasti pernah melihatnya pada diri rosululloh
shollallohu alaihi wasallam. Benarlah perkataan Imam Shon’ani :
وَكَانَ ابْنُ عُمَرَ مَعَ تَحَرِّيهِ
لِلِاتِّبَاعِ يَرْفَعُ يَدَيْهِ مَعَ كُلِّ تَكْبِيرَةٍ
Ibnu
Umar dengan sikapnya yang selalu berittiba senantiasa mengangkat kedua tangannya
setiap kali takbir
Maroji’
:
Subulussalam,
Imam Shon’ani 2/484