Tidak Mau Menjadi Imam Sholat Selama Masih Ada Rosululloh Shollallohu Alaihi Wasallam



Sikap Abu Bakar Kepada Rosululloh Shollallohu Alaihi Wasallam (4)

Pada suatu hari, rosululloh shollallohu alaihi wasallam pergi untuk menyelesaikan sengketa yang terjadi di Bani Amru Bin Auf. Karena tidak kunjung datang sementara jarak antara adzan dan iqomat sudah begitu panjang, maka Bilal berkata :

أَتُصَلِّى بِالنَّاسِ فَأُقِيمُ

Jika engkau berkenan untuk sholat memimpin manusia maka iqomat akan segera dikumadangkan ?

Permintaan itu diiyakan oleh Abu Bakar. Ketika takbirotul ihrom dimulai, tiba-tiba rosululloh shollallohu alaihi wasallam datang. Beliau menyibak shof hingga berada di shof pertama. Para sahabat bertepuk tangan untuk memberi isyarat kepada Abu Bakar akan kedatangan beliau. Karena banyaknya tepukan, membuat Abu Bakar menoleh. Ketika dilihatnya nabi shollallohu alaihi wasallam ada di belakangnya, Abu Bakar mengangkat kedua tangannya sambil memuji Alloh lalu mundur padahal beliau sudah mengisyaratkan kepadanya untuk tetap berada di tempatnya sebagai imam. Ketika sholat sudah ditunaikan, nabi shollallohu alaihi wasallam bertanya kepada Abu Bakar :

يَا أَبَا بَكْرٍ مَا مَنَعَكَ أَنْ تَثْبُتَ إِذْ أَمَرْتُكَ

Wahai Abu Bakar, apa yang menghalangimu untuk tetap di tempatmu, bukankah aku sudah memerintahkanmu ?

Abu Bakar menjawab :

مَا كَانَ لاِبْنِ أَبِى قُحَافَةَ أَنْ يُصَلِّىَ بَيْنَ يَدَىْ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم

Tidak pantas bagi anak Abu Qohafah untuk memimpin sholat saat berada diantara rosululloh shollallohu alaihi wasallam