Sholat Berjamaah Menurut As Salaf (4)
Hilal Bin Isaf pernah menawarkan
kepada temannya Munzir Ats Tsauri untuk berkunjung ke rumah gurunya, Arrobi’
Alkhuwaitsim. Ketika tiba di rumah Arrobi’ Alkhuwaitsim yang sudah renta,
keduanya mendapat banyak pelajaran berharga.
Di tengah asyiknya berbicara,
tiba-tiba terdengar adzan dzuhur berkumandang. Putera dari Arrobi’ meminta
kepada kedua tamunya untuk membantunya memapah ayahnya untuk bisa dipapah ke
masjid.
Munzir Bin Isaf berkata :
يا أبا محمد قد رخص
لك أن تصلي في بيتك أنت معذور
Wahai Abu Muhammad (kun-yah dari
Arrobi’), sesungguhnya Alloh telah memberi rukhshoh bagi anda untuk sholat di
rumah. Engkau termasuk yang diberi udzur
Arrobi’ Bin Khuwaitsim berkata :
هو كما تقولون ولكن
أسمع المؤذن يقول حي على الصلاة حي على الفلاح فمن استطاع أن يجيبه ولو زحفا أو حبوا
فليفعل
Benar apa yang anda katakan, akan
tetapi aku mendengar seruan “ Hayya ‘alash sholah (Mari menuju sholat), Hayya
‘alal falah “ (Mari menuju kemenangan). Barangsiapa yang mampu mendatanginya
meski harus merangkak maka ia harus melakukannya
Demikianlah kesungguhan Arrobi’
Alkhuwaitsim terhadap sholat berjamaah. Ia jaga sikap itu hingga usia senja dan
tubuh lemah.