Keberadaan Wanita Di Masjid (9)
Wanita boleh tidur dimasjid bila
kondisi membuatnya tidur di dalamnya dengan syarat aman dari fitnah. Seperti
musafir yang istirahat di sebuah masjid. Untuk menghilangkan kepenatan karena safar,
setelah menunaikan sholat ada diantara mereka merebahkan tubuhnya di lantai
untuk istirahat. Bahkan ada diantara mereka yang akhirnya terlelap tidur karena
lelahnya.
Dalil diperbolehkannya wanita tidur
di masjid adalah :
عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ
وَلِيدَةً كَانَتْ سَوْدَاءَ لِحَىٍّ مِنَ الْعَرَبِ ، فَأَعْتَقُوهَا ، فَكَانَتْ
مَعَهُمْ قَالَتْ فَخَرَجَتْ صَبِيَّةٌ لَهُمْ عَلَيْهَا وِشَاحٌ أَحْمَرُ مِنْ
سُيُورٍ قَالَتْ فَوَضَعَتْهُ أَوْ وَقَعَ مِنْهَا ، فَمَرَّتْ بِهِ حُدَيَّاةٌ
وَهْوَ مُلْقًى ، فَحَسِبَتْهُ لَحْمًا فَخَطَفَتْهُ قَالَتْ فَالْتَمَسُوهُ
فَلَمْ يَجِدُوهُ قَالَتْ فَاتَّهَمُونِى بِهِ قَالَتْ فَطَفِقُوا يُفَتِّشُونَ
حَتَّى فَتَّشُوا قُبُلَهَا قَالَتْ وَاللَّهِ إِنِّى لَقَائِمَةٌ مَعَهُمْ ، إِذْ
مَرَّتِ الْحُدَيَّاةُ فَأَلْقَتْهُ قَالَتْ فَوَقَعَ بَيْنَهُمْ قَالَتْ فَقُلْتُ
هَذَا الَّذِى اتَّهَمْتُمُونِى بِهِ زَعَمْتُمْ وَأَنَا مِنْهُ بَرِيئَةٌ ،
وَهُوَ ذَا هُوَ قَالَتْ فَجَاءَتْ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم فَأَسْلَمَتْ . قَالَتْ
عَائِشَةُ فَكَانَ لَهَا خِبَاءٌ فِى الْمَسْجِدِ أَوْ حِفْشٌ قَالَتْ فَكَانَتْ
تَأْتِينِى فَتَحَدَّثُ عِنْدِى قَالَتْ فَلاَ تَجْلِسُ عِنْدِى مَجْلِسًا إِلاَّ
قَالَتْ وَيَوْمَ الْوِشَاحِ مِنْ أَعَاجِيبِ رَبِّنَا أَلاَ إِنَّهُ مِنْ
بَلْدَةِ الْكُفْرِ أَنْجَانِى قَالَتْ عَائِشَةُ فَقُلْتُ لَهَا مَا شَأْنُكِ لاَ
تَقْعُدِينَ مَعِى مَقْعَدًا إِلاَّ قُلْتِ هَذَا قَالَتْ فَحَدَّثَتْنِى بِهَذَا
الْحَدِيثِ
Dari Aisyah : Bahwa seorang wanita
sahaya yang berkulit hitam milik salah satu suku di Arab. Mereka
memerdekakannya. Wanita itu hidup bersama mereka. Keluarlah wanita ini bersama bayi
perempuan milik mereka dengan membawa kain tenunan berwarna merah yang terbuat
dari kulit yang dihiasi permata. Sahaya tadi meletakkan bayi di atasnya atau
mendudukkannya. Tiba-tiba ada burung yang jatuh. Sahaya itu mengira itu adalah
daging maka ia segera mengambilnya. Orang-orang mencari burung itu dan tidak
mendapatkannya. Sahaya itu berkata : Mereka menuduhku mengambil burung itu.
Merekapun menggeledah hingga bagian depan sahaya itu. Ia berkata : Demi Alloh
aku benar-benar berada bersama mereka ketika burung itu datang lalu terjatuh burung
diantara mereka. Inilah yang menyebabkan kalian menuduhku bahwa aku berada di
balik ini semua padahal aku berlepas diri darinya. Inilah burungnya. Sahaya ini
datang menemui rosululloh shollallohu alaihi wasallam lalu masuk islam. Aisyah
berkata : Wanita itu memiliki tenda atau ruangan kecil di masjid. Ia biasa
menemuiku untuk berbincang-bincang denganku. Ia tidak duduk denganku kecuali
berkata : Hari selempang kain bagian kisah menakjubkan dari Rob kami. Ingatlah
dari negeri kafir, Alloh menyelamatkanku. Aisyah berkata : Aku berkata
kepadanya : Ada apa denganmu, engkau tidak duduk bersamaku kecuali berkata
dengan perkataan ini. Lalu ia menceritakan kisahnya (kenapa dia mengucapkan
syair itu) [HR Bukhori]
Hadits di atas diberi judul oleh Imam
Bukhori dengan “ Babu naumatil mar’ati fil masjid (Bab bolehnya wanita tidur di
masjid). Keberadaan tenda atau ruangan kecil sebagai tempat tinggal sementara
bagi wanita menunjukkan kebolehan tidur di masjid bagi wanita. Imam Ibnu Hajar
Al Atsqolani berkata :
وَفِي الْحَدِيث
إِبَاحَة الْمَبِيت وَالْمَقِيل فِي الْمَسْجِد لِمَنْ لَا مَسْكَن لَهُ مِنْ
الْمُسْلِمِينَ رَجُلًا كَانَ أَوْ اِمْرَأَة عِنْد أَمْن الْفِتْنَة
Hadits ini menunjukkan bolehnya
menginap dan tidur di masjid bagi kaum muslimin yang tidak memiliki tempat
tinggal, baik laki-laki atau wanita bila aman dari fitnah
Maroji’ :
Fathul Bari, Ibnu Hajar Al Atsqolani
2/164