mendengar bacaan alquran (3)
Pada suatu hari, rosululloh shollallohu alaihi wasallam
memanggil Abdulloh Bin Mas’ud dan bersabda :
اقْرَأْ
عَلَىَّ
Bacakan untukku alquran
Dengan penuh keheranan, Abdulloh Bin Mas’ud bertanya :
يَا
رَسُولَ اللَّهِ آقْرَأُ عَلَيْكَ وَعَلَيْكَ أُنْزِلَ
Ya rosululloh, aku membacanya
untukmu, sedangkan alquran turun kepada dirimu
Beliau bersabda :
فَإِنِّى
أُحِبُّ أَنْ أَسْمَعَهُ مِنْ غَيْرِى
Karena sesungguhnya aku ingin
mendengarnya dari selainku
Akhirnya Abdulloh Bin Mas’ud membaca alquran dan yang dia
pilih adalah surat annisa hingga ketika melewati ayat :
فَكَيْفَ
إِذَا جِئْنَا مِنْ كُلِّ أُمَّةٍ بِشَهِيدٍ وَجِئْنَا بِكَ عَلَى هَؤُلاَءِ
شَهِيدًا
“ Maka bagaimanakah (halnya orang kafir nanti), apabila
Kami mendatangkan seseorang saksi (rasul) dari tiap-tiap umat dan Kami
mendatangkan kamu (Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu (sebagai umatmu) “
(annisa : 41)
Tiba-tiba beliau bersabda :
حَسْبُكَ
الآنَ
Cukup sekarang !
Dalam riwayat lain disebutkan bahwa rosululloh shollallohu
alaihi wasallam dan Aisyah berjalan di malam hari hingga melewati rumah Abu
Musa Al Asy Ari yang tengah membaca quran dalam qiyamullailnya. Nabi
shollallohu alaihi wasallam sangat terkesan dengan bacaannya. Keesokan harinya
beliau bersabda kepadanya :
لَوْ
رَأيْتَنِي وَأنَا أسْتَمِعُ لِقِراءتِكَ الْبَارِحَةَ
Seandainya engkau melihatku saat aku
mendengar bacaan quranmu tadi malam ?
Beliau selanjutnya memberi pujian akan suaranya yang merdu :
لَقدْ
أُوتِيتَ مِزْمَاراً مِنْ مَزَامِيرِ آلِ دَاوُدَ
Sungguh engkau telah dinugerahi suara
indah seindah keluarga Daud [muttafaq alaih]