Sifat Asli Malaikat Saat Mendapat Perintah Dari Alloh



Malaikat Dengan Alloh (1)

Tidak ada satu perintah dari Alloh kecuali mereka tunaikan. Ketaatan mereka difirmankan oleh Alloh :

عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ   

(Di dalam neraka) penjaganya adalah malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan [attahrim : 6]

Bila sifat mereka selalu taat kepada Alloh, lalu bagaimana dengan pernyataan mereka kepada Alloh di saat Alloh berfirman :

إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً قَالُوا قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ  

Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi

Mendengar hal itu, para malaikat berkata :

أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ

Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau  [albaqoroh : 30]

Ibnu Katsir menjelaskan :

وقول الملائكة هذا ليس على وجه الاعتراض على الله، ولا على وجه الحسد لبني آدم، كما قد يتوهمه بعض المفسرين وقد وصفهم الله تعالى بأنهم لا يسبقونه بالقول،  ....وإنما هو سؤال استعلام واستكشاف عن الحكمة في ذلك، يقولون: يا ربنا، ما الحكمة في خلق هؤلاء مع أن منهم من يفسد في الأرض ويسفك الدماء

Perkataan malaikat ini tidak ditujukan untuk menentang Alloh juga bukan untuk menunjukkan sikap hasad kepada Adam sebagaimana yang dipahami keliru oleh sebagaian mufasir karena Alloh mensifati mereka dengan “ Mereka tidak pernah mendahului (menentang) perkataan Alloh “ Pertanyaan mereka tidak lain atas dasar keinginan untuk mengetahui dan menyingkap hikmah dari penciptaan Adam. Mereka berkata “ Wahai Rob kami, apa hikmah pada penciptaan mereka padahal diantara mereka ada yang suka membuat kerusakan di bumi dan menumpahkan darah

Maroji’ :

Tafsir Ibnu Katsir (maktabah syamilah) hal 6