Orang Beriman Mentertawakan Orang Kafir Di Akhirat



Tertawa Dalam Timbangan Aqidah Dan Fiqih (6)

Alloh Maha Adil. Semua amal baik dan buruk akan berbalas. Di sinilah kita akan memahami betapa pentingnya hari kiamat. Orang beriman yang selalu dicerca dan ditertawakan di dunia tentu Alloh tidak tinggal diam. Hari kiamat akan membuat semua kondisi yang ada di dunia terbalik.

Ada saatnya, orang beriman diberi kepuasan untuk membalas perlakuan yang selama ini mereka rasakan. Bebarapa kali Alloh menyebutnya dalam alquran :

وَلَقَدِ استهزىء بِرُسُلٍ مِّن قَبْلِكَ فَحَاقَ بالذين سَخِرُواْ مِنْهُمْ مَّا كَانُواْ بِهِ يَسْتَهْزِئُونَ

Dan sungguh telah diperolok-olokkan beberapa orang rasul sebelum kamu maka turunlah kepada orang yang mencemoohkan rasul-rasul itu adzab yang selalu mereka perolok-olokkan [al anbiya : 41]

قَالَ إِن تَسْخَرُواْ مِنَّا فَإِنَّا نَسْخَرُ مِنكُمْ كَمَا تَسْخَرُونَ فَسَوْفَ تَعْلَمُونَ مَن يَأْتِيهِ عَذَابٌ يُخْزِيهِ وَيَحِلُّ عَلَيْهِ عَذَابٌ مُّقِيمٌ

Berkatalah Nuh : Jika kamu mengejek kami, maka sesungguhnya kami (pun) nanti akan mengejekmu sebagaimana kamu sekalian mengejek (kami). Kelak kamu akan mengetahui siapa yang akan ditimpa oleh adzab yang menghinakannya dan yang akan ditimpa adzab yang kekal [hud : 38-39]

فَالْيَوْمَ الَّذِينَ آَمَنُوا مِنَ الْكُفَّارِ يَضْحَكُونَ  عَلَى الْأَرَائِكِ يَنْظُرُونَ هَلْ ثُوِّبَ الْكُفَّارُ مَا كَانُوا يَفْعَلُونَ

Maka pada hari ini, orang-orang yang beriman menertawakan orang-orang kafir, mereka (duduk) di atas dipan-dipan sambil memandang. Sesungguhnya orang-orang kafir telah diberi ganjaran terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan [almuthoffifin : 34-36]

Syaikh Abdurrohman Nashir Assa’di berkata tentang surat almuthoffifin :

فكما ضحكوا في الدنيا من المؤمنين ورموهم بالضلال، ضحك المؤمنون منهم في الآخرة، ورأوهم  في العذاب والنكال، الذي هو عقوبة الغي والضلال .نعم، ثوبوا ما كانوا يفعلون، عدلا من الله وحكمة، والله عليم حكيم

Sebagaimana mereka mentertawakan orang beriman di dunia dan menuduhnya dengan kesesatan maka orang beriman akan mentertawakan mereka di akhirat dan melihat mereka yang sedang berada dalam siksa dan hukuman. Itu adalah hukuman atas kesesatan. Ya, mereka dihukum sesuai dengan apa yang telah mereka lakukan sebagai bentuk keadilan dan kebijaksanaan Alloh. Dan Alloh Maha mengetahui lagi Maha bijaksana

Maroji’ :

Taisir Kalim Arrohman Fitafsir Kalamil Mannan, Syaikh Abdurrohman Nashir Assa’di (maktabah syamilah) hal 588