Tertawa Dalam Timbangan Aqidah Dan Fiqih (9)
Tertawa adalah hal lumrah dimiliki setiap manusia.
Akan tetapi bila dilakukan berlebihan sehingga menghilangkan kewibawaan tentu
tidak boleh dilakukan oleh seorang muslim. Aisyah menerangkan kepada kita salah
satu sifat tertawa nabi shollallohu alaihi wasallam :
عن عائشة رضي الله عنها ،
قالت : مَا رَأيْتُ رسول الله صلى الله عليه وسلم مُسْتَجْمِعاً قَطُّ ضَاحِكاً
حَتَّى تُرَى مِنهُ لَهَوَاتُهُ
، إنَّمَا كَانَ يَتَبَسَّمُ
Dari Aisyah rodliyallohu anha berkata : Aku tidak
pernah selamanya melihat rosululloh shollallohu alaihi wasallam tertawa
terbahak-bahak hingga terlihat rongga mulutnya. Yang beliau lakukan hanyalah
tersenyum [HR Bukhori, Muslim, Ahmad dan Abu Daud]