Peringatan Berkaitan Dengan Aturan Shof (6)
Keberadaan setan di masjid saat pelaksanaan sholat
disebut-sebut nabi shollallohu alaihi wasallam dalam beberapa sabdanya,
diantaranya :
عن ابن عمر رَضِيَ اللهُ عَنهُما :
أنَّ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ : أقيمُوا الصُّفُوفَ ، وَحَاذُوا
بَيْنَ المَنَاكِبِ ، وَسُدُّوا الخَلَلَ ، وَلِينوا بِأيْدِي إخْوانِكُمْ ، ولاَ
تَذَرُوا فُرُجَاتٍ للشَّيْطَانِ
Dari Ibnu Umar rodliyallohu anhuma : Bahwa rosululloh
shollallohu alaihi wasallam bersabda : Tegakkan shof, sejajarkan antara pundak,
rapatkan celah kosong, bersikap lembutlah diantara saudara-saudara kalian dan
jangan beri celah bagi setan. [HR Ahmad
dan Abu Daud]
عن أنس رضي الله عنه: أنَّ رَسُولَ
اللهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ : رُصُّوا صُفُوفَكُمْ ، وَقَارِبُوا بَيْنَهَا ،
وَحَاذُوا بِالأعْنَاقِ ؛ فَوَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ إنِّي لأَرَى الشَّيْطَانَ
يَدْخُلُ مِنْ خَلَلِ الصَّفِّ ، كَأَنَّهَا الحَذَفُ
Dari Anas rodliyallohu anhu : Bahwa rosululloh shollallohu
alaihi wasallam bersabda : Rapatkan shof, rekatkan antara shof-shof itu dan
sejajarkan pundak. Demi jiwaku yang ada di tanganNya, sungguh aku melihat setan
masuk celah-celah shof, bentuknya seperti kambing kecil berwarna hitam [HR Abu
Daud]
Dua hadits di atas memberi kita pelajaran bahwa keberadaan
setan dengan kaum muslimin saat sholat, berkaitan dengan renggangnya shof.
Kalau setan sudah berhasil menyelinap, maka aksi selanjutnya adalah merusak
kekhusyuan sholat sebagaimana yang disabdakan nabi shollallohu alaihi wasallam
:
عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا
نُودِيَ لِلصَّلَاةِ أَدْبَرَ الشَّيْطَانُ وَلَهُ ضُرَاطٌ حَتَّى لَا يَسْمَعَ
التَّأْذِينَ فَإِذَا قَضَى النِّدَاءَ أَقْبَلَ حَتَّى إِذَا ثُوِّبَ
بِالصَّلَاةِ أَدْبَرَ حَتَّى إِذَا قَضَى التَّثْوِيبَ أَقْبَلَ حَتَّى يَخْطِرَ
بَيْنَ الْمَرْءِ وَنَفْسِهِ يَقُولُ اذْكُرْ كَذَا اذْكُرْ كَذَا لِمَا لَمْ
يَكُنْ يَذْكُرُ حَتَّى يَظَلَّ الرَّجُلُ لَا يَدْرِي كَمْ صَلَّى
Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda : Jika panggilan shalat (adzan)
dikumandangkan maka setan akan lari sambil mengeluarkan kentut hingga ia tidak
mendengar suara adzan. Apabila panggilan adzan telah selesai maka setan akan
kembali. Dan bila iqamat dikumandangkan setan kembali berlari dan jika iqamat
telah selesai dikumandangkan dia kembali lagi, lalu menyelinap masuk kepada
hati seseorang seraya berkata, 'Ingatlah ini dan itu'. Dan terus saja dia
melakukan godaan ini hingga seseorang tidak menyadari berapa rakaat yang sudah
dia laksanakan dalam shalatnya [HR Bukhori, Muslim, Ahmad, Malik, Abu Daud dan
Nasa’i]