Kapan Kita Membaca A’udzu (29)
Ilmu mendatangkan sikap khosy-yah (takut) kepada Alloh. Alloh
berfirman :
إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ
الْعُلَمَاءُ
Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hambaNya,
hanyalah ulama (orang-orang yang berilmu) [fathir : 28]
Kenyataannya, betapa banyak orang yang memiliki banyak ilmu,
akan tetapi apa yang dimilikinya, sama sekali tidak terlihat dalam kehidupan.
Para koruptor, adalah orang yang berpendidikan. Mereka ambil uang rakyat dengan
cara tidak benar. Saat diciduk akibat perbuatannya, tanpa rasa malu mereka
masih sempat melambaikan tangan di depan para awak media.
Ini membuktikan bahwa tidak semua ilmu bisa mendatangkan
manfaat bagi setiap manusia. Oleh karena itu, rosululloh shollallohu alaihi
wasallam menganjurkan kita untuk memohon kepada Alloh agar terlindung dari ilmu
yang bermanfaat. Rosululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda :
عَنْ جَابِرٍ قَالَ قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم سَلُوا اللَّهَ عِلْمًا نَافِعًا وَتَعَوَّذُوا بِاللَّهِ مِنْ عِلْمٍ لاَ يَنْفَعُ
Dari Jabir berkata : Rosululloh shollallohu alaihi wasallam
bersabda : Mintalah kepada Alloh ilmu yang bermanfaat dan berlindunglah kepada
Alloh dari ilmu yang tidak bermanfaat [HR Ibnu Majah]
Bagaimana bunyi dari doa ini ? Dua hadits di bawah ini adalah
jawabannya :
عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ أَنَّ
النَّبِىَّ صلى الله عليه وسلم كَانَ يَقُولُ إِذَا صَلَّى الصُّبْحَ حِينَ
يُسَلِّمُ اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ عِلْمًا
نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً
Dari Ummu Salamah : Bahwa nabi shollallohu alaihi wasallam
bila selesai dari sholat shubuh saat mengucapkan salam, membaca “ Ya Alloh,
sesungguhnya aku memohon kepadaMu ilmu yang bermanfaat, rizki yang thoyyib dan
amal yang diterima [HR Ahmad dan Ibnu Majah]
عَنْ زَيْدِ بْنِ أَرْقَمَ
قَالَ لاَ أَقُولُ لَكُمْ إِلاَّ كَمَا كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم
يَقُولُ كَانَ يَقُولُ اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ
وَالْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَالْهَرَمِ وَعَذَابِ الْقَبْرِ اللَّهُمَّ آتِ نَفْسِى
تَقْوَاهَا وَزَكِّهَا أَنْتَ خَيْرُ مَنْ زَكَّاهَا أَنْتَ وَلِيُّهَا
وَمَوْلاَهَا اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لاَ يَنْفَعُ وَمِنْ قَلْبٍ لاَ يَخْشَعُ وَمِنْ
نَفْسٍ لاَ تَشْبَعُ وَمِنْ دَعْوَةٍ لاَ يُسْتَجَابُ لَهَا
Dari Zaid Bin Arqom berkata : Rosululloh shollallohu alaihi
wasallam biasa membaca : Ya Alloh, sesungguhnya aku berlindung kepadaMu Dari
sifat lemah, malas, pengecut, bakhil, kepikunan dan adzab kubur. Ya Alloh
datangkan pada diriku ketaqwaannya dan bersihkanlah dia karena Engkau adalah
sebaik-baik yang bisa membersihkannya. Engkau adalah walinya (yang menjamin
nikmat dunia dan akhirat) dan maulanya (pelindungnya). Ya Alloh, sesungguhnya aku
berlindung kepadaMu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari hati yang tidak
khusyu, dari jiwa yang tidak pernah merasa kenyang (puas dengan pemberian
Alloh) dan dari doa yang tidak dikabulkan [HR Muslim, Ahmad dan Nasa’i]
Pada kalimat terakhir dari doa ini tercantum kalimat
اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لاَ يَنْفَعُ
وَمِنْ قَلْبٍ لاَ يَخْشَعُ وَمِنْ نَفْسٍ لاَ تَشْبَعُ وَمِنْ دَعْوَةٍ لاَ
يُسْتَجَابُ لَهَا
Ya Alloh, sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari ilmu yang
tidak bermanfaat, dari hati yang tidak khusyu, dari jiwa yang tidak pernah
merasa kenyang (puas dengan pemberian Alloh) dan dari doa yang tidak
dikabulkan.
Bisa disimpulkan bahwa ciri ilmu yang tidak bermanfaat adalah
pelakunya tidak akan khusyu hatinya. Bila ini terjadi, maka kemaksiatan adalah
sesuatu yang tidak ditakuiti. Jiwanya kosong dari sikap qona’ah karena hatinya
sudah penuh dengan noda dosa. Akibatnya tentu doa dan munajat tidak akan
dikabulkan.