Berlindung Kepada Alloh Saat Marah

 

Kapan Kita Membaca A’udzu (13)

Marah sering identik dengan negatif. Terlebih rosululloh shollallohu alaihi wasallam menyebutnya berasal dari setan. Dalam sebuah hadits disebutkan :

عَنْ عَطِيَّةَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم إِنَّ الْغَضَبَ مِنَ الشَّيْطَانِ وَإِنَّ الشَّيْطَانَ خُلِقَ مِنَ النَّارِ وَإِنَّمَا تُطْفَأُ النَّارُ بِالْمَاءِ فَإِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَتَوَضَّأْ  

Dari Athiyyah : Rosululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda : Sesungguhnya marah itu berasal dari setan dan setan diciptakan dari api dan sesungguhnya api tidak lain bisa dipadamkan dengan air. Oleh karena itu bila seorang diantara kalian marah maka berwudlulah [HR Ahmad dan Abu Daud]

Hadits ini memberi petunjuk kepada kita untuk segera berwudlu saat marah datang. Akan tetapi alangkah baiknya, bila tindakan pertama sebelum berwudlu adalah membaca ta’awudz sebagaimana sabda nabi shollallohu alaihi wasallam saat melihat dua orang yang bertengkar sengit hingga mukanya merah dan urat lehernya tampak menonjol :

إِنِّى لأَعْلَمُ كَلِمَةً لَوْ قَالَهَا ذَهَبَ عَنْهُ مَا يَجِدُ ، لَوْ قَالَ أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ ذَهَبَ عَنْهُ مَا يَجِدُ  

Sesungguhnya aku benar-benar mengetahui suatu kalimat seandainya orang itu mengucapkannya maka niscaya akan hilang amarah yang ada padanya. Seandainya dia berkata “ A’udzu billaahi minasy syaithoonirrojiim “ (Aku berlindung kepada Alloh dari setan yang terkutuk) [HR Bukhori, Muslim, Ahmad, Abu Daud, Tirmidzi dan Ibnu Majah]