Memohon Perlindungan Alloh Saat Melihat Awan

 

Kapan Kita Membaca A’udzu (37)

Boleh jadi sebagian kita bahagia bila melihat gumpalan awan, terlebih pada musim kemarau. Tentu awan diharapkan sebagai pertanda datangnya hujan. Kaum nabi Hud pernah terkecoh oleh datangnya awan. Alloh berfirman :

فَلَمَّا رَأَوْهُ عَارِضًا مُسْتَقْبِلَ أَوْدِيَتِهِمْ قَالُوا هَذَا عَارِضٌ مُمْطِرُنَا بَلْ هُوَ مَا اسْتَعْجَلْتُمْ بِهِ رِيحٌ فِيهَا عَذَابٌ أَلِيمٌ

Maka tatkala mereka melihat azab itu berupa awan yang menuju ke lembah-lembah mereka, berkatalah mereka  " Inilah awan yang akan menurunkan hujan kepada kami " (Bukan !) bahkan Itulah azab yang kamu minta supaya datang dengan segera (yaitu) angin yang mengandung azab yang pedih,

Yang terjadi pada diri mereka kemudian :

 تُدَمِّرُ كُلَّ شَيْءٍ بِأَمْرِ رَبِّهَا فَأَصْبَحُوا لَا يُرَى إِلَّا مَسَاكِنُهُمْ كَذَلِكَ نَجْزِي الْقَوْمَ الْمُجْرِمِينَ  

Yang menghancurkan segala sesuatu dengan perintah Robnya, maka jadilah mereka tidak ada yang nampak lagi kecuali (bekas-bekas) tempat tinggal mereka. Demikianlah Kami memberi balasan kepada kaum yang berdosa  [ahqof : 21-26]

Oleh karena itu, rosululloh shollallohu alaihi wasallam tidak pernah menampakkan rasa senang manakala awan terlihat di ufuk. Di wajah beliau tampak rasa takut seraya berdoa :

اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا

Ya Alloh aku berlindung kepadaMu dari keburukannya (awan)

Aisyah menuturkan :

عَنْ عَائِشَةَ رَضِىَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّ النَّبِىَّ صلى الله عليه وسلم كَانَ إِذَا رَأَى نَاشِئًا فِى أُفُقِ السَّمَاءِ تَرَكَ الْعَمَلَ وَإِنْ كَانَ فِى صَلاَةٍ ثُمَّ يَقُولُ اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا فَإِنْ مُطِرَ قَالَ اللَّهُمَّ صَيِّبًا هَنِيئًا  

Dari Aisyah rodliyallohu anha : Bahwa nabi shollallohu alaihi wasallam bila melihat awan di ufuk langit, beliau segera meninggalkan pekerjaan. Bila (awan terlihat), saat beliau menunaikan sholat maka beliau membaca “ Ya Alloh aku berlindung kepadaMu dari keburukannya “. Jika hujan yang diturunkan, beliau berdoa “ Ya Alloh berikan hujan yang menyenangkan [HR Abu Daud]