Yusya Bin Nun Melihat Matahari

 

Melihat Ke Atas (13)

Yusya Bin Nun adalah salah satu rosul dari kalangan bani israil. Ia memimpin kaumnya untuk menaklukkan negeri Palestina. Sebelum berangkat, ia berkata di hadapan pasukannya :

لا يَتْبَعَنِّي رَجُلٌ مَلَكَ بُضْعَ امْرَأةٍ وَهُوَ يُريدُ أنْ يَبْنِي بِهَا وَلَمَّا يَبْنِ بِهَا ، وَلا أحَدٌ بَنَى بُيُوتاً لَمْ يَرْفَعْ سُقُوفَهَا ، وَلا أحَدٌ اشْتَرَى غَنَماً أَوْ خَلِفَاتٍ وَهُوَ يَنْتَظِرُ أَوْلادَها

Tidak boleh mengikutiku seorang yang memiliki istri baru sementara ia ingin bersenang-senang dengannya padahal ia belum menikmatinya. Tidak boleh bagi seseorang yang sedang membangun rumah dimana atapnya belum selesai diangkat dan tidak pula bagi seseorang yang membeli kambing atau onta sementara ia sedang menunggu kelahiran bayinya.

Setelah itu berangkatlah pasukan. Ketika tiba di tempat yang dituju, waktu sudah masuk ashar. Pertanda sebentar lagi malam akan tiba. Yusya Bin Nun menginginkan suasana tetap siang. Di situlah ia berkata kepada matahari sambil melihat ke atas :

إِنَّكِ مَأمُورَةٌ وَأنَا مَأمُورٌ ، اللَّهُمَّ احْبِسْهَا عَلَيْنَا

Wahai matahari, sesungguhnya engkau diperintah untuk berjalan dan aku diperintah untuk berperang ! Ya Alloh tahanlah matahari untuk kita [HR Ahmad]

Alloh mengabulkan permintaannya. Matahari betul-betul berhenti dan suasana tetap siang hingga Alloh memberikan kepadanya kemenangan.