Mengenal selul-beluk jin (10)
Kita tidak mengetahui bentuk asli dari jin. Kendati
demikian, beberapa kali makhluq ini melakukan penjelmaan sebagai sosok manusia.
Diantaranya :
Pertama : Pada sidang kafir quraisy di darun nadwah
Mereka bermusyawarah tentang strategi menghentikan
dakwah nabi shollallohu alaihi wasallam. Saat mereka asyik berdiskusi,
tiba-tiba datanglah laki-laki tua dengan wajah mirip orang Nejed. Dia tidak
lain adalah setan. Mereka mengizinkan orang ini untuk ikut serta dalam
pertemuan. Satu persatu tokoh-tokoh quraisy mengeluarkan pendapat. Lelaki tua ini
selalu berkomentar dengan berkata :
مَا هذَا لَكُمْ بِرَأيٍ
Ini bukan ide bagus buat kalian
Hingga ketika Abu Jahal mengusulkan agar mengirim
seorang pemuda dari masing-masing kabilah untuk membunuh Muhammad. Lelaki tua
ini berkata :
هَذَا الرَّأْيُ وَلاَ رَأْيٌ
غَيْرُهُ
Ini usulan bagus, tidak perlu ada usulan lainnya
Peristiwa ini difirmankan oleh Alloh :
وَإِذْ يَمْكُرُ بِكَ الَّذِينَ
كَفَرُوا لِيُثْبِتُوكَ أَوْ يَقْتُلُوكَ أَوْ يُخْرِجُوكَ وَيَمْكُرُونَ
وَيَمْكُرُ اللَّهُ وَاللَّهُ خَيْرُ الْمَاكِرِينَ
Dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir (Quraisy)
memikirkan makar terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu,
atau mengusirmu. Mereka memikirkan makar dan Allah menggagalkan makar itu. Dan
Allah sebaik-baik Pembalas tipu daya [al anfal : 30]
Kedua : Pada perang badar
Rombongan jin kafir datang menjelang perang badar di
hadapan pasukan quraisy dengan membawa bendera. Pimpinannya, menampakkan diri
sebagai sosok laki-laki dengan wajah mirip Suroqoh Bin Malik. Mereka membakar
semangat kaum quraisy untuk berani menghadapi kaum muslimin. Apa yang terjadi
selanjutnya ? Ketika dua pasukan sudah berhadapan, rombongan jin lari
kocar-kacir karena mereka melihat kedatangan seribu malaikat. Peristiwa ini
difirmankan Alloh :
وَإِذْ زَيَّنَ لَهُمُ الشَّيْطَانُ
أَعْمَالَهُمْ وَقَالَ لَا غَالِبَ لَكُمُ الْيَوْمَ مِنَ النَّاسِ وَإِنِّي جَارٌ
لَكُمْ فَلَمَّا تَرَاءَتِ الْفِئَتَانِ نَكَصَ عَلَى عَقِبَيْهِ وَقَالَ إِنِّي
بَرِيءٌ مِنْكُمْ إِنِّي أَرَى مَا لَا تَرَوْنَ إِنِّي أَخَافُ اللَّهَ وَاللَّهُ
شَدِيدُ الْعِقَابِ
Dan ketika syaitan menjadikan mereka memandang baik
pekerjaan mereka dan mengatakan : Tidak ada seorang manusia pun yang dapat
menang terhadap kamu pada hari ini, dan sesungguhnya saya ini adalah
pelindungmu. Maka tatkala kedua pasukan itu telah dapat saling lihat melihat
(berhadapan), syaitan itu balik ke belakang seraya berkata : Sesungguhnya saya
berlepas diri daripada kamu; sesungguhnya saya dapat melihat apa yang kamu
sekalian tidak dapat melihat; sesungguhnya saya takut kepada Allah. Dan Allah
sangat keras siksa-Nya [al anfal : 48]
Ketiga : Pengalaman Abu Huroiroh menangkap setan yang
mencuri kurma di baitulmal
Abu Huroiroh diberi tugas oleh rosululloh shollallohu
alaihi wasallam untuk menjaga zakat romadlon. Tiba-tiba sesosok laki-laki mengais
makanan hingga Abu Huroiroh menangkapnya dan berkata :
وَاللَّهِ لأَرْفَعَنَّكَ إِلَى
رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم
Demi Alloh, benar-benar akan aku bawa dirimu ke
hadapan rosululloh shollallohu alaihi wasallam
Lelaki itu mengiba untuk dilepaskan sambil berkata :
إِنِّى
مُحْتَاجٌ ، وَعَلَىَّ عِيَالٌ ، وَلِى حَاجَةٌ شَدِيدَةٌ
Sesungguhnya aku punya kebutuhan, aku memiliki
tanggungan dan pada diriku kebutuhan mendesak
Mendengar rengekannya, Abu Huroirohpun melepaskannya.
Keesokan harinya, nabi shollallohu alaihi wasallam bertanya kepada Abu Huroiroh
:
يَا
أَبَا هُرَيْرَةَ مَا فَعَلَ أَسِيرُكَ الْبَارِحَةَ
Wahai Abu Huroiroh, apa yang diperbuat tawananmu tadi
malam ?
Abu Huroiroh menjawab :
يَا
رَسُولَ اللَّهِ شَكَا حَاجَةً شَدِيدَةً وَعِيَالاً فَرَحِمْتُهُ ، فَخَلَّيْتُ
سَبِيلَهُ
Wahai rosululloh, dia mengeluhkan kebutuhan mendesak
lalu aku iba kepadanya dan selanjutnya aku memberi jalan padanya untuk pergi
Rosululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda :
أَمَا
إِنَّهُ قَدْ كَذَبَكَ وَسَيَعُودُ
Dia telah membohongimu dan dia akan kembali lagi
Demikianlah peristiwa ini terjadi tiga kali. Ketika
Abu Huroiroh akan membawa setan ini ke hadapan rosululloh, dia berhasil merayu
Abu Huroiroh dengan imbalan ilmu. Dia berkata kepadanya :
إِذَا أَوَيْتَ إِلَى فِرَاشِكَ
فَاقْرَأْ آيَة الكُرْسِيِّ مِنْ أوَّلِهَا حَتَّى تَخْتِمَ الآية لاَ يَزَالُ
عَلَيْكَ مِنَ اللهِ حَافِظٌ ، وَلَنْ يَقْرَبَكَ شَيْطَانٌ حَتَّى تُصْبِحَ
Bila engkau pergi ke tempat tidur maka bacalah ayat
kursi dari awal hingga akhir. Dengan begitu Alloh senantiasa menjagamu dan
setan sekali-kali tidak akan mendekatimu hingga datang waktu shubuh
Mendengar cerita dari Abu Huroiroh, nabi shollallohu
alaihi wasallam bersabda :
أمَا إنَّهُ قَدْ صَدَقَكَ وَهُوَ
كَذُوبٌ
Sesungguhnya dia (setan) jujur kepadamu (untuk kali
ini) meskipun ia sebenarnya adalah pendusta
[HR Bukhori]
Keempat : Pengalaman Ibnu Mas’ud menyertai rosululloh
shollallohu alaihi wasallam saat bertemu sekumpulan jin
Nabi shollallohu alaihi wasallam hendak pergi ke
sebuah gunung untuk membacakan quran di hadapan kabilah jin. Beliau mengajak
Ibnu Mas’ud untuk menyertainya. Tiba di sebuah tempat, rosululloh shollallohu
alaihi wasallam memintanya untuk berhenti dan tidak pergi kemanapun hingga
beliau datang. Dari kejauhan, Ibnu Mas’ud sempat mendengar rosululloh
shollallohu alaihi wasallam membaca quran dengan suara tinggi dan melihat
jin-jin dalam sosok laki-laki. Ibnu Mas’ud berkata :
فَرَأيْتُ الرِّجَالَ يَنْحَدِرُوْنَ
عَلَيْهِ مِنْ رءُوْسِ الْجِبَالِ
Aku melihat beberapa laki-laki yang turun dari pucuk
gunung.
Dalam riwayat lain disebutkan bahwa beliau bertanya
kepadanya “ Apakah engkau melihat sesuatu ? “ Ibnu Mas’ud berkata :
نَعَمْ رَأيْتُ رِجَالاً سُوْدًا مُسْتَثْفِرِي
ثِيَابٍ بِيْضٍ
Benar, aku melihat sejumlah laki-laki hitam yang mengenakan
pakaian berwarna putih