Mengenal
selul-beluk jin (56)
Malam hari adalah momen yang ditunggu-tunggu setan.
Mereka akan melancarkan kejahatan terhadap manusia di waktu ini. Bukti adanya
kejahatan ini difirmankan oleh Alloh :
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ
Katakanlah : Aku berlindung kepada Rob Yang Menguasai
subuh, dari kejahatan makhlukNya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,
dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir
yang menghembus pada buhul-buhul, dan
dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki [alfalaq : 1-5]
عن ابن عمرَ رضي اللهُ عنهما ، قَالَ :
قَالَ رسولُ الله صلى الله عليه وسلم لَوْ أنَّ النَّاسَ يَعْلَمُونَ مِنَ
الوحدَةِ مَا أعْلَمُ، مَا سَارَ رَاكبٌ بِلَيْلٍ وَحْدَهُ
Dari Ibnu Umar ridloyallohu anhuma berkata :
Rosululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda : Seandainya manusia mengetahui
bahaya sebenarnya pada bersendirian niscaya tidak akan ada orang bepergian
seorang diri [HR Bukhori]
Secara rinci, diantara kejahatan setan di malam hari
adalah :
Pertama : Setan Berkeliaran untuk mengganggu anak-anak
Oleh karena itu dianjurkan bagi orang tua untuk menahan
anak-anak agar tidak berkeliaran khususnya di waktu maghrib. Selain itu, tempat
penyimpan air juga harus ditutup. Inilah yang diajarkan oleh nabi shollallohu
alaihi wasallam dalam haditsnya :
عَنْ جَابِرَ بْن عَبْدِ اللَّهِ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ إِذَا كَانَ جُنْحُ اللَّيْلِ أَوْ أَمْسَيْتُمْ فَكُفُّوا
صِبْيَانَكُمْ فَإِنَّ الشَّيَاطِينَ تَنْتَشِرُ حِينَئِذٍ فَإِذَا ذَهَبَتْ
سَاعَةٌ مِنْ اللَّيْلِ فَخَلُّوهُمْ وَأَغْلِقُوا الْأَبْوَابَ وَاذْكُرُوا اسْمَ
اللَّهِ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ لَا يَفْتَحُ بَابًا مُغْلَقًا
Dari
Jabir bin 'Abdullah radliallahu 'anhuma :
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda : Jika kegelapan malam
datang, atau kalian berada pada petang hari, tahanlah (untuk tidak keluar)
anak-anak kalian karena pada saat itu setan sedang berkeliaran. Jika malam
telah berlalu beberapa saat, bolehlah kalian biarkan mereka dan tutuplah pintu
rumah dan sebutlah nama Allah karena setan tidak akan membuka pintu yang
tertutup [HR Bukhori Muslim]
عَنْ جَابِرٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تُرْسِلُوا فَوَاشِيَكُمْ
وَصِبْيَانَكُمْ إِذَا غَابَتْ الشَّمْسُ حَتَّى تَذْهَبَ فَحْمَةُ الْعِشَاءِ
فَإِنَّ الشَّيَاطِينَ تَنْبَعِثُ إِذَا غَابَتْ الشَّمْسُ حَتَّى تَذْهَبَ
فَحْمَةُ الْعِشَاءِ
Dari
Jabir ia berkata : Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda : Jangan biarkan ternak dan anak-anakmu
lepas berkeliaran ketika matahari terbenam sampai hilangnya cahaya senja.
Karena setan keluar ketika matahari terbenam sampai hilang cahaya senja [HR
Muslim]
Ibnu
Bathol menerangkan bahwa di waktu ini (ba’da maghrib) Alloh memberi kekuatan
bagi setan sehingga dengannya mereka menyakiti dan mengganggu anak-anak.
Menahan anak-anak dari berkeliaran berlaku dari maghrib hingga menjelang waktu
isya
Kedua
: Setan merusak air di tempat penyimpanan
Karenanya
ember, panci yang berisi sayur dan sejenisnya harus ditutup. Nabi shollallohu
alaihi wasallam bersabda :
عَنْ جَابِرٍ رضى الله عنه عَنِ
النَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ إِذَا اسْتَجْنَحَ اللَّيْلُ أَوْ كَانَ جُنْحُ اللَّيْلِ
فَكُفُّوا صِبْيَانَكُمْ ، فَإِنَّ الشَّيَاطِينَ تَنْتَشِرُ حِينَئِذٍ ، فَإِذَا
ذَهَبَ سَاعَةٌ مِنَ الْعِشَاءِ فَحُلُّوهُمْ وَأَغْلِقْ بَابَكَ ، وَاذْكُرِ اسْمَ
اللَّهِ ، وَأَطْفِئْ مِصْبَاحَكَ ، وَاذْكُرِ اسْمَ اللَّهِ ، وَأَوْكِ سِقَاءَكَ
، وَاذْكُرِ اسْمَ اللَّهِ ، وَخَمِّرْ إِنَاءَكَ ، وَاذْكُرِ اسْمَ اللَّهِ ،
وَلَوْ تَعْرُضُ عَلَيْهِ شَيْئًا
Dari Jabir rodliyallohu anhu, dari nabi shollallohu
alaihi wasallam bersabda : Bila malam telah tiba maka tahanlah anak-anak kecil
kalian karena setan saat itu sedang berkeliaran. Bila telah berlalu waktu isya
maka silahkan lepaskan mereka, tutuplah pintumu dan bacalah nama Alloh, matikan
lampu dan bacalah nama Alloh, tutuplah tempat airmu dan bacalah nama Alloh,
tutuplah bejanamu meski engkau lintangkan sesuatu di atasnya dan bacalah nama
Alloh [HR Bukhori Muslim]
Hikmah
di balik penutupan tempat air adalah penjagaan dari setan. Selain itu juga
sebagai upaya menghindarkan dari penyakit sebagaimana riwayat yang ditampilkan
oleh Ibnu Bathol dalam syarh Bukhori :
عن جابر أن الرسول قال: غطوا الإناء وأوكوا السقاء؛ فإن فى السنة ليلة
ينزل فيها وباء لا يمر بإناء ليس فيه غطاء إلا نزل فيه من ذلك الوباء
Dari
Jabir bahwa arrosul shollallohu alaihi wasallam bersabda : Tutuplah bejana dan
rapatkan tempat minuman karena dalam satu tahun ada satu malam dimana wabah
akan turun di dalamnya. Tidaklah bejana yang tidak ada penutupnya kecuali akan
turun wabah ke dalamnya
Ketiga
: Mengendalikan tikus
Tikus
biasa beraksi di malam hari. Benda-benda yang menarik perhatian binatang ini,
harus diselamatkan. Diantaranya adalah obor atau pelita. Oleh karena itu,
syariat menganjurkan agar nyala api dipastikan mati sebelum tidur. Nabi
shollallohu alaihi wasallam bersabda :
عَنْ جَابِرٍ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ غَطُّوا الْإِنَاءَ وَأَوْكُوا
السِّقَاءَ وَأَغْلِقُوا الْبَابَ وَأَطْفِئُوا السِّرَاجَ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ
لَا يَحُلُّ سِقَاءً وَلَا يَفْتَحُ بَابًا وَلَا يَكْشِفُ إِنَاءً فَإِنْ لَمْ يَجِدْ
أَحَدُكُمْ إِلَّا أَنْ يَعْرُضَ عَلَى إِنَائِهِ عُودًا وَيَذْكُرَ اسْمَ اللَّهِ
فَلْيَفْعَلْ فَإِنَّ الْفُوَيْسِقَةَ تُضْرِمُ عَلَى أَهْلِ الْبَيْتِ بَيْتَهُمْ
Dari
Jabir dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda : Tutuplah
oleh kalian bejana-bejana, rapatkanlah tempat-tempat minuman, tutuplah
pintu-pintu, dan matikanlah obor, karena setan tidak dapat membuka ikatan
tempat minum, pintu, dan bejana. Jika kalian tidak mendapatkan penutupnya
kecuali dengan membentangkan sepotong kayu di atas bejananya dan menyebut nama
Allah, maka lakukanlah. Karena tikus dapat merusak pemilik rumah dengan
membakar rumahnya [HR Bukhori Muslim]
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ جَاءَتْ
فَأْرَةٌ فَأَخَذَتْ تَجُرُّ الْفَتِيلَةَ فَجَاءَتْ بِهَا فَأَلْقَتْهَا بَيْنَ
يَدَيْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى الْخُمْرَةِ
الَّتِي كَانَ قَاعِدًا عَلَيْهَا فَأَحْرَقَتْ مِنْهَا مِثْلَ مَوْضِعِ
الدِّرْهَمِ فَقَالَ إِذَا نِمْتُمْ فَأَطْفِئُوا سُرُجَكُمْ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ
يَدُلُّ مِثْلَ هَذِهِ عَلَى هَذَا فَتُحْرِقَكُمْ
Dari
Ibnu Abbas ia berkata : Seekor tikus datang dan menarik sumbu lampu, tikus itu
menariknya dan melemparnya ke hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,
yaitu di atas tikar kecil yang di duduki oleh beliau sehingga tikar tersebut
terbakar sebesar uang dirham. Beliau lalu bersabda : Jika salah seorang dari
kalian hendak tidur, maka hendaklah ia matikan obor-obor kalian, sebab setan
akan memberi petunjuk kepada (tikus) ini untuk melakukan (seperti) ini hingga
membakar kalian [HR Abu Daud, Ibnu Hibban dan Alhakim]
Keempat
: Mengincar lubang hidung sebagai sarana istirahat
Rosululloh
shollallohu alaihi wasallam bersabda :
وَعَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إذَا اسْتَيْقَظَ أَحَدُكُمْ مِنْ نَوْمِهِ فَلْيَسْتَنْثِرْ
ثَلَاثًا فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَبِيتُ عَلَى خَيْشُومِهِ مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
Dari Abu Hurairah
Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda : Apabila seseorang di antara kamu bangun
dari tidur maka hendaklah ia menghisap air ke dalam hidungnya tiga kali dan
menghembuskannya keluar karena setan menginap
di dalam rongga hidung itu
[Muttafaq Alaihi]
Kelima
: Mengganggu orang tidur dengan mimpi buruk
Rosululloh
shollallohu alaihi wasallam bersabda :
عن جابر رضي الله عنه عن رسول الله
صلى الله عليه وسلم قَالَ : إِذَا
رَأى أحَدُكُمْ الرُّؤْيَا يَكْرَهُهَا ، فَلْيَبْصُقْ عَنْ يَسَارِهِ ثَلاثَاً ،
وَلْيَسْتَعِذْ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ ثَلاَثاً ، وَلْيَتَحَوَّل عَنْ
جَنْبِهِ الَّذِي كَانَ عَلَيْهِ
Dari Jabir rodliyallohu anhu, dari rosululloh
shollallohu alaihi wasallam bersabda : Bila seorang diantara kalian melihat
mimpi yang tidak disukai maka meludahlah ke sebelah kiri tiga kali dan
berlindunglah kepada Alloh dari setan tiga kali. Dan berpindahlah dari posisi
tidur yang dia tempati sebelumnya [HR Muslim]
Keenam
: Membuat tidur pulas seorang muslim
Hingga
dia malas untuk menunaikan sholat tahajud. Kendati hukum qiyamullail adalah
sunnah, akan tetapi di dalamnya terkandung banyak manfaat dunia dan akhirat.
Inilah yang tidak diinginkan setan. Mereka berupaya agar seorang muslim enggan
menunaikannya. Nabi shollallohu alaihi wasallam bersabda :
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّه صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَعْقِدُ
الشَّيْطَانُ عَلَى قَافِيَةِ رَأْسِ أَحَدِكُمْ إِذَا هُوَ نَامَ ثَلَاثَ عُقَدٍ
يَضْرِبُ كُلَّ عُقْدَةٍ عَلَيْكَ لَيْلٌ طَوِيلٌ فَارْقُدْ فَإِنْ اسْتَيْقَظَ
فَذَكَرَ اللَّهَ انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ فَإِنْ تَوَضَّأَ انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ
فَإِنْ صَلَّى انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ فَأَصْبَحَ نَشِيطًا طَيِّبَ النَّفْسِ
وَإِلَّا أَصْبَحَ خَبِيثَ النَّفْسِ كَسْلَانَ
Dari
Abu Hurairah radliallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda : Setan mengikat tengkuk kepala seseorang dari kalian saat dia tidur
dengan tiga tali ikatan dan syaitan mengikatkannya sedemikian rupa sehingga
setiap ikatan diletakkan pada tempatnya lalu dikatakan “ Nikmatilah malam yang
sangat panjang maka tidurlah dengan nyenyak “. Jika dia bangun dan mengingat
Allah maka lepaslah satu tali ikatan. Jika kemudian dia berwudhu' maka lepaslah
tali yang lainnya dan bila ia mendirikan shalat lepaslah seluruh tali ikatan
dan pada pagi harinya ia akan merasakan semangat dan jiwanya baik. Namun bila
dia tidak melakukan seperti itu, maka jiwanya buruk dan malas beraktifitas [HR
Bukhori, Muslim, Ahmad dan Malik, Ibnu Majah dan Abu Daud]
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُ قَالَ ذُكِرَ عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلٌ
نَامَ لَيْلَهُ حَتَّى أَصْبَحَ قَالَ ذَاكَ رَجُلٌ بَالَ الشَّيْطَانُ فِي
أُذُنَيْهِ
Dari
Abdullah radliallahu 'anhu berkata : Dilaporkan kepada Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam seseorang yang tertidur melewati malamnya hingga pagi, maka Beliau
bersabda : Itulah orang yang dikencingi syaitan pada kedua telinganya [HR Bukhori, Muslim, Ahmad dan Nasa’i]
Ketujuh
: Mencuri berita-berita langit
Maksudnya
peristiwa yang akan datang yang sedang dibicarakan oleh para malaikat. Dalam
sebuah hadits panjang disebutkan :
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبَّاسٍ
قَالَ أَخْبَرَنِي رَجُلٌ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ مِنْ الْأَنْصَارِ أَنَّهُمْ بَيْنَمَا هُمْ جُلُوسٌ لَيْلَةً مَعَ
رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رُمِيَ بِنَجْمٍ فَاسْتَنَارَ
فَقَالَ لَهُمْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَاذَا
كُنْتُمْ تَقُولُونَ فِي الْجَاهِلِيَّةِ إِذَا رُمِيَ بِمِثْلِ هَذَا قَالُوا
اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ كُنَّا نَقُولُ وُلِدَ اللَّيْلَةَ رَجُلٌ عَظِيمٌ
وَمَاتَ رَجُلٌ عَظِيمٌ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَإِنَّهَا لَا يُرْمَى بِهَا لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلَا لِحَيَاتِهِ
وَلَكِنْ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى اسْمُهُ إِذَا قَضَى أَمْرًا سَبَّحَ
حَمَلَةُ الْعَرْشِ ثُمَّ سَبَّحَ أَهْلُ السَّمَاءِ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ حَتَّى
يَبْلُغَ التَّسْبِيحُ أَهْلَ هَذِهِ السَّمَاءِ الدُّنْيَا ثُمَّ قَالَ الَّذِينَ
يَلُونَ حَمَلَةَ الْعَرْشِ لِحَمَلَةِ الْعَرْشِ مَاذَا قَالَ رَبُّكُمْ
فَيُخْبِرُونَهُمْ مَاذَا قَالَ قَالَ فَيَسْتَخْبِرُ بَعْضُ أَهْلِ السَّمَاوَاتِ
بَعْضًا حَتَّى يَبْلُغَ الْخَبَرُ هَذِهِ السَّمَاءَ الدُّنْيَا فَتَخْطَفُ
الْجِنُّ السَّمْعَ فَيَقْذِفُونَ إِلَى أَوْلِيَائِهِمْ وَيُرْمَوْنَ بِهِ فَمَا
جَاءُوا بِهِ عَلَى وَجْهِهِ فَهُوَ حَقٌّ وَلَكِنَّهُمْ يَقْرِفُونَ فِيهِ
وَيَزِيدُونَ
Dari
Abdullah bin 'Abbas berkata : Seorang sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
dari kalangan Anshar bercerita kepadaku bahwa pada suatu malam ketika mereka
sedang duduk-duduk bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, tiba-tiba
mereka dijatuhi bintang (meteor) yang bersinar. Maka Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bertanya kepada mereka : Apa yang kalian katakan pada masa
jahiliyah apabila dijatuhi bintang seperti ini ? Jawab mereka : Allah dan
Rasul-Nya yang lebih tahu. Dahulu kami berkomentar : Malam ini telah lahir
orang yang besar dan telah meninggal orang yang besar pula. Maka Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda : Sesungguhnya bintang (meteor) itu tidak
jatuh karena meninggalnya seseorang dan tidak pula karena lahirnya seseorang.
Tetapi Rabb kita, yang namaNya penuh berkah dan Maha Tinggi, apabila Dia
memutuskan suatu urusan, maka bertasbihlah pemikul 'Arasy, kemudian bertasbih
pula penduduk langit setelah mereka, sehingga tasbih mereka terdengar pula oleh
penduduk langit dunia ini. Kemudian orang-orang yang dekat pemikul 'Arasy
berkata kepada mereka : Apa yang telah difirmankan Rabb kalian ? Lalu mereka
ceritakan apa yang telah difirmankan Allah. Maka penduduk langit yang lainnya
pun saling mencari kabar tersebut sesama mereka, sehingga berita itu sampai
pula kepada penduduk langit dunia ini. Berita itu tertangkap oleh bangsa jin,
lalu dibisikkannya kepada pemimpin-pemimpin mereka, tetapi mereka dilempar
karenanya. Maka apa yang disampaikannya menurut berita yang sebenarnya, itu
benar. Tetapi biasanya mereka bohong dan beritanya mereka tambah-tambah [HR
Muslim]
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا
زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهَا سَمِعَتْ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ الْمَلَائِكَةَ تَنْزِلُ
فِي الْعَنَانِ وَهُوَ السَّحَابُ فَتَذْكُرُ الْأَمْرَ قُضِيَ فِي السَّمَاءِ
فَتَسْتَرِقُ الشَّيَاطِينُ السَّمْعَ فَتَسْمَعُهُ فَتُوحِيهِ إِلَى الْكُهَّانِ
فَيَكْذِبُونَ مَعَهَا مِائَةَ كَذْبَةٍ مِنْ عِنْدِ أَنْفُسِهِمْ
Dari
'Aisyah radliallahu 'anhu, istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dia
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda : Sesungguhnya
malaikat-malaikat turun pada al-'Anan, yaitu awan lalu mereka menyebutkan
perkara-perkara (yang akan terjadi) di langit lalu setan-setan mencuri
pendengaran hingga mereka dapat mendengarnya lalu mereka membisikkannya kepada
para dukun, dan setan-setan itu membuat seratus kedustaan yang mereka selipkan
dalam berita yang disampaikannya, yang berasal dari inisiatif mereka sendiri
[HR Bukhori, Muslim dan Ahmad]
Kedelapan
: Mencuri makanan kaum muslimin
Dalam
urusan makan, mereka sama dengan manusia. Sama-sama membutuhkan makan dan
minum. Untuk mendapatkannya, sebagian setan melakukan pencurian. Penuturan dari
Abu Huroiroh adalah contoh buktinya :
عن أَبي هريرة رضي الله عنه قَالَ :
وَكَّلَنِي رسولُ الله صلى الله عليه وسلم بِحِفْظِ زَكَاةِ رَمَضَانَ، فَأتَانِي
آتٍ فَجَعَلَ يَحْثُو مِنَ الطَّعَام، فَأخَذْتُهُ فقُلتُ: لأَرْفَعَنَّكَ إِلَى
رسولِ الله صلى الله عليه وسلم قَالَ : إنِّي مُحْتَاجٌ ، وَعَليَّ عِيَالٌ ،
وَبِي حَاجَةٌ شَدِيدَةٌ ، فَخَلَّيْتُ عَنْهُ ، فَأصْبَحْتُ ، فَقَالَ رسول الله
صلى الله عليه وسلم يَا أَبَا هُريرة ، مَا فَعَلَ أَسِيرُكَ البَارِحَةَ ؟ قُلْتُ
: يَا رسول الله ، شَكَا حَاجَةً وَعِيَالاً ، فَرحِمْتُهُ فَخَلَّيْتُ سَبيلَهُ .
فَقَالَ : أمَا إنَّهُ قَدْ كَذَبَكَ وَسَيَعُودُ
فَعَرَفْتُ أنَّهُ سَيَعُودُ ، لقولِ رسول الله صلى الله عليه وسلم
فَرَصَدْتُهُ ، فَجاء يَحْثُو مِنَ الطَّعَامِ ، فَقُلتُ : لأَرْفَعَنَّكَ إِلَى
رسول الله صلى الله عليه وسلم ، قَالَ : دَعْنِي فَإنِّي مُحْتَاجٌ ، وَعَلَيَّ
عِيَالٌ لاَ أعُودُ ، فَرحِمْتُهُ فَخَلَّيْتُ سَبيلَهُ ، فَأصْبَحْتُ فَقَالَ لي
رسول الله صلى الله عليه وسلم: يَا أَبَا هُريرة ، مَا فَعَلَ أَسِيرُكَ
البَارِحَةَ ؟ قُلْتُ : يَا رسول الله ،
شَكَا حَاجَةً وَعِيَالاً ، فَرحِمْتُهُ فَخَلَّيْتُ سَبيلَهُ . فَقَالَ : إنَّهُ
قَدْ كَذَبَكَ وَسَيَعُودُ فَرَصَدْتُهُ الثَّالثَة ، فَجاء يَحْثُو مِنَ الطَّعَامِ فَأخَذْتُهُ ، فَقُلتُ : لأَرْفَعَنَّكَ
إِلَى رسولِ الله صلى الله عليه وسلم ، وهذا آخِرُ ثلاثِ مَرَّاتٍ أنَّكَ تَزْعُمُ
أنَّكَ لاَ تَعُودُ ! فَقَالَ : دَعْنِي فَإنِّي أُعَلِّمُكَ كَلِمَاتٍ يَنْفَعُكَ
اللهُ بِهَا ، قُلْتُ : مَا هُنَّ ؟ قَالَ : إِذَا أَوَيْتَ إِلَى فِرَاشِكَ
فَاقْرَأْ آيَةَ الكُرْسِيِّ ، فَإنَّهُ لَنْ يَزَالَ عَلَيْكَ مِنَ الله حَافِظٌ
، وَلاَ يَقْرَبُكَ شَيْطَانٌ حَتَّى تُصْبِحَ ، فَخَلَّيْتُ سَبِيلَهُ ،
فَأصْبَحْتُ ، فَقَالَ لي رسولُ الله صلى الله عليه وسلم مَا فَعَلَ أسِيرُكَ
البَارِحَةَ ؟ قُلْتُ : يَا رسول الله ، زَعَمَ أنَّهُ يُعَلِّمُنِي كَلِمَاتٍ
يَنْفَعُنِي اللهُ بِهَا ، فَخَلَّيْتُ سَبيلَهُ ، قَالَ : مَا هِيَ ؟ قُلْتُ : قَالَ لي : إِذَا أَوَيْتَ إِلَى
فِرَاشِكَ فَاقْرَأْ آيَة الكُرْسِيِّ مِنْ أوَّلِهَا حَتَّى تَخْتِمَ الآية وقال
لِي : لاَ يَزَالُ عَلَيْكَ مِنَ اللهِ حَافِظٌ ، وَلَنْ يَقْرَبَكَ شَيْطَانٌ
حَتَّى تُصْبِحَ . فَقَالَ النبيُّ صلى
الله عليه وسلم أمَا إنَّهُ قَدْ صَدَقَكَ وَهُوَ كَذُوبٌ ، تَعْلَمُ مَنْ
تُخَاطِبُ مُنْذُ ثَلاَثٍ يَا أَبَا هُرَيْرَةَ ؟ قُلْتُ : لاَ . قَالَ : ذَاكَ
شَيْطَانٌ رواه البخاري .
Dari
Abu Huroiroh rodliyallohu anhu berkata : Rosululloh menugaskanku untuk menjaga
zakat romadlon. Datanglah seseorang yang mengambil makanan. Akupun
menangkapnya. Aku berkata : Benar-benar akan aku bawa engkau ke hadapan
rosululloh. Ia berkata “ Aku adalah orang yang kesusahan, aku punya keluarga
dan aku memiliki hajat yang penting “ Akupun melepaskannya. Pada waktu shubuh,
rosululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda : Wahai Abu Huroiroh apa yang
dilakukan oleh tawananmu tadi malam ? Aku berkata : Ya rosululloh, ia
menyampaikan kesusahan dan keluarganya. Akupun merasa kasihan padanya maka aku
melepasnya. Beliau bersabda : Dia telah membohongimi, ia akan kembali. Aku
yakin bahwa ia pasti akan kembali atas apa yang diucapkan rosululloh
shollallohu alaihi wasallam. Aku mengintainya. Tiba-tiba ia datang mengambil
makanan. Aku berkata : Benar-benar akan aku bawa engkau ke hadapan rosululloh.
Ia berkata “ Lepaskan aku karena aku adalah orang susah sementara aku punya
keluarga. Aku berjanji tidak akan kembali “. Aku kasihan padanya hingga aku
melepsakannya. Pada waktu shubuh, rosululloh shollallohu alaihi wasallam
bersabda : Wahai Abu Huroiroh apa yang dilakukan oleh tawananmu tadi malam ?
Aku berkata : Ya rosululloh, ia menyampaikan kesulitan hidupnya dan keluaganya.
Aku kasihan padanya maka aku melepsakannya. Beliau bersabda : Dia telah
membohongimu, ia akan kembali. Aku yakin bahwa ia pasti akan kembali atas apa
yang diucapkan rosululloh shollallohu alaihi wasallam. Aku mengintainya untuk
ketiga kalinya. Tiba-tiba ia datang mengambil makanan. Aku menangkapnya. Aku
berkata : Benar-benar akan aku bawa engkau ke hadapan rosululloh. Ini adalah
akhir dari ketiga kalinya engkau berjanji untuk tidak kembali. Ia berkata :
Lepaskan aku, aku akan ajarkan kepadamu beberapa ilmu, niscaya Alloh akan
memberi manfaat padamu. Aku berkata : Apakah itu ? Ia berkata “ Bila engkau
hendak pergi ke tempat tidurmu maka bacalah ayat kursi dari awal hingga akhir.
Sesungguhnya engkau senantiasa mendapat penjagaan dari Alloh dan setan tidak
akan mendekatimu hingga waktu shubuh “. Akhirnya aku melepaskannya. Pada waktu
shubuh, rosululloh shollallohu alaihi wasalam bertanya kepadaku : Wahai Abu
Huroiroh, apa yang dilakukan oleh tawananmu ? Aku berkata : Ya rosululloh, ia
mengaku bahwa ia akan mengajariku beberapa ilmu yang mana Alloh akan memberi
manfaat kepadaku dengannya. Lalu akupun melepaskannya. Beliau bertaya : Apa itu
? Aku berkata : Ia berkata kepadaku : Bila engkau hendak pergi ke tempat
tidurmu maka bacalah ayat kursi dari awal hingga akhir. Ia juga berkata
kepadaku. Alloh senantiasa akan menjagamu dan sekali-kali setan tidak akan
mendekatimu hingga waktu shubuh. Nabi shollallohu alaihi wasallam bersabda :
Dia telah berkata benar kepadamu padahal ia adalah pendusta, apakah engkau tahu
siapakah yang mengajak bicara kepadamu semenjak tiga malam wahai Abu Huroiroh ?
Aku berkata : Tidak tahu. Beliau bersabda : Itu adalah setan [HR Bukhori]