Fiqih Mudah (30)
Huruf Arab pada awalnya tidak mengenal titik dan harokat. Ketika islam menyebar ke luar jazirah Arab, umat islam kesulitan membaca alquran karena mereka tidak bisa membedakan mana huruf ba, ta, tsa, nun dan ya. Itu dikarenakan tidak adanya titik pada huruf. Demikian juga untuk membedakan mana huruf yang berharokat fathah, dlomah, kasroh dan sukun.
Pada masa Ali menjabat kholifah, tampillah ahli bahasa Arab, yang bernama Abu Aswad Aduali. Ia mengenalkan harokat dan titik. Dari sinilah kaum muslimin non Arab mendapatkan kemudahan di saat mereka membaca quran.
Kyai As’ad Humam dari Jogjakarta mengenalkan metode iqro dalam pelatihan baca quran. Hasilnya luar biasa. Berjuta umat islam mampu membaca alquran lewat metode ini.
Maktabah syamilah yang memuat ratusan bahkan jutaan kitab memberi kemudahan bagi para santri dan ustadz untuk mengetahui literatur islam baik masalah fiqh, aqidah, hadits, tafsir dan tsaqofah. Mereka tidak harus mengeluarkan jutaan uang untuk membeli kitab atau pergi ke perpustakaan demi mendapat referensi. Cukup dengan uang puluhan ribu, CD sudah ada di tangan.
Barangkali kita tengah mendapati orang yang memegang secarik kertas sambil menoleh ke kanan dan ke kiri nampak sedang kebingungan. Akhirnya kita dekati sehingga kita ketahui bahwa kebingungannya diakibatkan alamat yang dicari tak kunjung ditemukan. Dengan beberapa kalimat dan tangan yang kita tujukan ke arah tertentu, orang itupun nampak berbinar hingga mendapatkan alamat yang ia tuju.
Inilah beberapa contoh memudahkan orang yang sedang berada dalam kesulitan. Allohpun akan mengganjar kita dengan sebaik-baik pahala sebagaimana yang dinyatakan oleh rosululloh shollallohu alaihi wasallam :
عن أبي هريرة رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عن النبي صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم قال من نفس عن مؤمن كربة من كرب الدنيا نفس اللَّه عنه كربة من كرب يوم القيامة، ومن يسر على معسر يسر اللَّه عليه في الدنيا والآخرة، ومن ستر مسلماً ستره اللَّه في الدنيا والآخرة، والله في عون العبد ما كان العبد في عون أخيه
Dari Abu Huroiroh rodliyallohu anhu dari nabi shollallohu alaihi wasallam bersabda : Barangsiapa memberi kelonggaran bagi kesedihan dunia kepada seorang mu’min maka Alloh akan melonggarkan kedukaannya pada hari kiamat. Barangsiapa memberi kemudahan bagi orang yang tengah menghadapi kesulitan maka Alloh akan memudahkan urusannya di dunia dan akhirat. Barangsiapa menutupi aib seorang muslim maka Alloh akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat. Dan Alloh senantiasa menolong hambaNya selama hamba itu senantiasa menolong saudaranya [HR Muslim]