Albait Dalam Alquran (49)
Yahudi Bani Nadzir merancang pembunuhan terhadap diri rosululloh shollallohu alaihi wasallam. Saat beliau duduk, mereka hendak menimpakan batu penggiling. Jibril menurunkan wahyu kepada beliau sehingga nabi shollallohu alaihi wasallam segera beranjak dari tempat itu.
Itulah satu dari sekian banyak pengkhianatan yahudi terhadap islam. Rosululloh shollallohu alaihi wasallam mengutus Muhammad bin Maslamah untuk menemui mereka dan mengatakan “ Tinggalkan Madinah dan jangan hidup bertetangga dengan kami. Kuberi tempo sepuluh hari. Siapa yang masih kutemui setelah itu, maka akan aku penggal lehernya ! “
Nyali mereka ciut sehingga mereka berkemas untuk meninggalkan Madinah. Tiba-tiba datang Abdullah bin Ubay memotifasi mereka untuk tidak gentar terhadap ancaman. Abdullah bin Ubay menjanjikan bala bantuan. Janji Abdullah bin Ubay diabadikan oleh Alloh dalam surat alhasyr :
أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ نَافَقُوا يَقُولُونَ لِإِخْوَانِهِمُ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ لَئِنْ أُخْرِجْتُمْ لَنَخْرُجَنَّ مَعَكُمْ وَلَا نُطِيعُ فِيكُمْ أَحَدًا أَبَدًا وَإِنْ قُوتِلْتُمْ لَنَنْصُرَنَّكُمْ وَاللَّهُ يَشْهَدُ إِنَّهُمْ لَكَاذِبُونَ لَئِنْ أُخْرِجُوا لَا يَخْرُجُونَ مَعَهُمْ وَلَئِنْ قُوتِلُوا لَا يَنْصُرُونَهُمْ وَلَئِنْ نَصَرُوهُمْ لَيُوَلُّنَّ الْأَدْبَارَ ثُمَّ لَا يُنْصَرُونَ
11. Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang munafik yang berkata kepada saudara-saudara mereka yang kafir di antara ahli kitab : Sesungguhnya jika kamu diusir niscaya Kamipun akan keluar bersamamu; dan Kami selama-lamanya tidak akan patuh kepada siapapun untuk (menyusahkan) kamu, dan jika kamu diperangi pasti Kami akan membantu kamu. dan Allah menyaksikan bahwa Sesungguhnya mereka benar-benar pendusta.
12. Sesungguhnya jika mereka diusir, orang-orang munafik itu tidak akan keluar bersama mereka, dan Sesungguhnya jika mereka diperangi, niscaya mereka tidak akan menolongnya; Sesungguhnya jika mereka menolongnya, niscaya mereka akan berpaling lari ke belakang; kemudian mereka tidak akan mendapat pertolongan [alhasyr : 11-12]
Kepercayaan diri Yahudi bani nadzir bangkit, merekapun siap melakukan perlawanan. Ketika pasukan kaum muslimin datang, mereka bertahan di benteng-benteng sambil menunggu bala bantuan. Namun apa yang mereka harapkan tidak kunjung datang. Keberadaan mereka di dalam benteng dan tidak ada yang berani keluar darinya dikomentari oleh Alloh :
لَا يُقَاتِلُونَكُمْ جَمِيعًا إِلَّا فِي قُرًى مُحَصَّنَةٍ أَوْ مِنْ وَرَاءِ جُدُرٍ بَأْسُهُمْ بَيْنَهُمْ شَدِيدٌ تَحْسَبُهُمْ جَمِيعًا وَقُلُوبُهُمْ شَتَّى ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ قَوْمٌ لَا يَعْقِلُونَ
Mereka tidak akan memerangi kamu dalam Keadaan bersatu padu, kecuali dalam kampung-kampung yang berbenteng atau di balik tembok. permusuhan antara sesama mereka adalah sangat hebat. kamu kira mereka itu bersatu, sedang hati mereka berpecah belah. yang demikian itu karena Sesungguhnya mereka adalah kaum yang tidak mengerti [alhasyr : 14]
Sambil mengepung, umat islam menebang pepohonan korma yang merupakan sumber mata pencaharian utama mereka. Tak lama setelah itu, akhirnya mereka menyerah dan siap pergi meninggalkan Madinah.
Dari pengepungan ini, rosululloh shollallohu alaihi wasallam menyita 50 baju besi, 50 topi baja dan 340 pedang. Keberhasilan umat islam difirmankan oleh Alloh :
هُوَ الَّذِي أَخْرَجَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ مِنْ دِيَارِهِمْ لِأَوَّلِ الْحَشْرِ مَا ظَنَنْتُمْ أَنْ يَخْرُجُوا وَظَنُّوا أَنَّهُمْ مَانِعَتُهُمْ حُصُونُهُمْ مِنَ اللَّهِ فَأَتَاهُمُ اللَّهُ مِنْ حَيْثُ لَمْ يَحْتَسِبُوا وَقَذَفَ فِي قُلُوبِهِمُ الرُّعْبَ يُخْرِبُونَ بُيُوتَهُمْ بِأَيْدِيهِمْ وَأَيْدِي الْمُؤْمِنِينَ فَاعْتَبِرُوا يَا أُولِي الْأَبْصَارِ
Dia-lah yang mengeluarkan orang-orang kafir di antara ahli kitab dari kampung-kampung mereka pada saat pengusiran yang pertama. kamu tidak menyangka, bahwa mereka akan keluar dan merekapun yakin, bahwa benteng-benteng mereka dapat mempertahankan mereka dari (siksa) Allah; Maka Allah mendatangkan kepada mereka (hukuman) dari arah yang tidak mereka sangka-sangka. dan Allah melemparkan ketakutan dalam hati mereka; mereka memusnahkan rumah-rumah mereka dengan tangan mereka sendiri dan tangan orang-orang mukmin. Maka ambillah (Kejadian itu) untuk menjadi pelajaran, Hai orang-orang yang mempunyai wawasan [alhasyr : 2]
Maroji’ :
Albuyut Fil Quranil Kariim, Sa’dun Jum’ah Hamadi Alhalbusi hal 357
Arrohiq Almakhthum, Syaikh Shofiyurrohman Almubarokfuri hal 347-349