(yang bersifat sementara)
Dua orang berbeda jenis yang belum saling kenal sebelumnya, bertemu. Dari situ, tumbuhlah cinta dan berlanjut di pelaminan. Setelah syah menjadi suami istri, keduanya hidup serumah. Selanjutnya lahirlah keturunan yang semakin meramaikan suasana bahtera keluarga.
Kebahagian dalam kebersamaan, harus berakhir sebagaimana sifat dunia yang tidak kekal. Satu persatu meninggalkan dunia dengan diiringi kesedihan. Apakah ada pertemuan kedua di antara mereka di akhirat nanti ?
Jawabannya ada pada firman Alloh Ta’ala :
الَّذِينَ يَحْمِلُونَ الْعَرْشَ وَمَنْ حَوْلَهُ يُسَبِّحُونَ بِحَمْدِ رَبِّهِمْ وَيُؤْمِنُونَ بِهِ وَيَسْتَغْفِرُونَ لِلَّذِينَ آَمَنُوا رَبَّنَا وَسِعْتَ كُلَّ شَيْءٍ رَحْمَةً وَعِلْمًا فَاغْفِرْ لِلَّذِينَ تَابُوا وَاتَّبَعُوا سَبِيلَكَ وَقِهِمْ عَذَابَ الْجَحِيمِ رَبَّنَا وَأَدْخِلْهُمْ جَنَّاتِ عَدْنٍ الَّتِي وَعَدْتَهُمْ وَمَنْ صَلَحَ مِنْ آَبَائِهِمْ وَأَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيَّاتِهِمْ إِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ وَقِهِمُ السَّيِّئَاتِ وَمَنْ تَقِ السَّيِّئَاتِ يَوْمَئِذٍ فَقَدْ رَحِمْتَهُ وَذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
7. (malaikat-malaikat) yang memikul 'Arsy dan Malaikat yang berada di sekelilingnya bertasbih memuji Robnya dan mereka beriman kepada-Nya serta memintakan ampun bagi orang-orang yang beriman (seraya mengucapkan): Wahai Rob Kami, rahmat dan ilmu Engkau meliputi segala sesuatu, Maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertaubat dan mengikuti jalan Engkau dan peliharalah mereka dari siksaan neraka yang menyala-nyala,
8. Wahai Rob Kami, dan masukkanlah mereka ke dalam syurga 'Adn yang telah Engkau janjikan kepada mereka dan orang-orang yang saleh di antara bapak-bapak mereka, dan isteri-isteri mereka, dan keturunan mereka semua. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana,
9. dan peliharalah mereka dari (balasan) kejahatan. dan orang-orang yang Engkau pelihara dari (pembalasan) kejahatan pada hari itu Maka Sesungguhnya telah Engkau anugerahkan rahmat kepadanya dan Itulah kemenangan yang besar [ghofir : 7-9]
Ayat ini selaras dengan firman Alloh lainnya :
وَالَّذِينَ صَبَرُوا ابْتِغَاءَ وَجْهِ رَبِّهِمْ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً وَيَدْرَءُونَ بِالْحَسَنَةِ السَّيِّئَةَ أُولَئِكَ لَهُمْ عُقْبَى الدَّارِ جَنَّاتُ عَدْنٍ يَدْخُلُونَهَا وَمَنْ صَلَحَ مِنْ آَبَائِهِمْ وَأَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيَّاتِهِمْ وَالْمَلَائِكَةُ يَدْخُلُونَ عَلَيْهِمْ مِنْ كُلِّ بَابٍ
22. dan orang-orang yang sabar karena mencari keridhaan Robnya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang Itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik),
23. (yaitu) jannah 'Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, isteri-isterinya dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu [arro’du : 22-23]
Ayat di atas merupakan doa para malaikat untuk orang beriman. Mereka memohon kepada Alloh agar orang beriman mendapat maghfiroh, dimasukkan ke dalam aljannah dan dipertemukan dengan keluarga mereka yang sholih, yaitu : orang tua, istri dan anak keturunan. Berarti sebuah keluarga yang taat kepada Alloh, di saat di dunia mereka berpisah lewat kematian maka Alloh pertemukan kembali pada hari kiamat di dalam aljannah.
Bagaimana dengan keluarga yang tidak kompak ? Di satu atap ada yang beriman dan ada yang ingkar kepada Alloh ? Untuk mengetahuinya, mari kita perhatikan Imam Bukhori yang meriwayatkan sebuah pertemuan antara Ibrohim alaihissalam dan Azar, bapaknya :
Rosululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda bahwa Ibrohim berjumpa dengan ayahnya, Azar pada hari kiamat dalam keadaan wajahnya penuh noda hitam dan debu. Lalu Ibrohim berkata : Tidakkah aku sudah mengingatkan engkau agar tidak menentang ajakanku ? Azar menjawab : Sekarang aku tidak menentangmu. Kemudian Ibrohim memanjatkan doa : Wahai Robku, sesungguhnya engkau menjanjikan kepada hamba bahwa Engkau tidak akan menghinakan hamba pada hari dimana mereka dibangkitkan. Maka kehinaan manakah yang lebih hina daripada ayah hamba yang jauh dari rahmat Engkau ?
Alloh Aza Wajalla menjawab : Sesungguhnya aku mengharamkan aljannah bagi orang-orang kafir ! Lalu dikatakan kepada Ibrohim : Ibrohim, apa yang ada di bawah kakimu ? Iapun melihat, ternyata ada bangkai biawak yang berlumuran kotoran lalu diambil kerangkanya dan dilemparkan ke dalam neraka. Selanjutnya Ibrohim melihat Azar telah berubah menjadi biawak yang berlumuran kotoran. Ini menggambarkan bahwa karena biawak adalah salah satu binatang paling bodoh. Sementara menentang nabi Ibrohim alaihissalam dengan mengikuti tipu daya setan merupakan kebodohan yang paling nyata.
Adapun keluarga yang bersepakat atas kekufuran, Alloh firmankan :
احْشُرُوا الَّذِينَ ظَلَمُوا وَأَزْوَاجَهُمْ وَمَا كَانُوا يَعْبُدُونَ
(kepada Malaikat diperintahkan) : Kumpulkanlah orang-orang yang zalim beserta azwaj mereka (teman sejawat, istri mereka) dan sembahan-sembahan yang selalu mereka sembah [ash shofat : 22]
Ayat ini menerangkan bahwa orang-orang kafir akan berkumpul dengan sesama mereka. Ibnu Asyur menafsirkan kata azwaj dengan istri dan teman-teman sesama orang kafir. Walhasil bisa disimpulkan tentang pertemuan kerabat pada hari kiamat :
· Bertemu dan berkumpul bersama di dalam aljannah bila keluarga itu adalah keluarga beriman
· Bertemu dan berkumpul bersama di neraka bila keluarga itu adalah keluarga kafir
· Bertemu sejenak, bila dalam sebuah keluarga ada yang beriman dan ada yang kafir sebagaimana yang ada pada kisah antara Ibrohim dan Azar
Maroji’ :
1001 Kisah Teladan, Hani Alhaj hal 494
Tafsir ibnu Asyur (maktabah syamilah)