(Maksiat Para Sahabat Dan Kesudahannya 35)
Syasy bin Qois Alyahudi adalah tokoh kekufuran dan sangat mendengki islam. Ketika Aus dan Khozroj sedang duduk santai penuh keakraban setelah keislaman mereka, membuat Syasy bin Qois semakin dengki terhadap islam.
Iapun mendatangi perkumpulan itu seraya membuka memori masa lalu tatkala Aus dan Khozroj masih diliputi kekufuran dan dibelit permusuhan yang tidak berujung. Perang hebat antara keduanya yang sering disebut perang “ bu’ats “ dikorek-korek kembali.
Profokasi si yahudi berhasil. Aus dan Khozroj sama-sama berdiri dengan mencabut pedang siap untuk memulai kembali perang setelah terpendam lama dan terkubur oleh islam. Berita ini sampai ke hadapan nabi shollallohu alaihi wasallam hingga beliau bersabda :
أتدعون الجاهلية وأنا بين أظهركم بعد إذ أكرمكم الله بالإسلام وقطع به عنكم أمر الجاهلية وألف بينكم
“ Apakah kalian menyeru dengan seruan jahiliyyah, padahal aku masih hidup di hadapan kalian setelah Alloh memuliakan kalian dengan islam dan memutus perkara jahiliyyah serta mempertautkan hati-hati kalian ? “
Demi mendengar nasehat ini mereka menyadari bahwa itu adalah tipu daya setan dan makar yang datangnya dari musuh mereka. Merekapun segera membuang pedang-pedang dan menangis, lalu mereka saling berpelukan. Mereka pulang bersama rosululloh shollallohu alaihi wasallam dimana tidak ada hari yang paling buruk di awalnya dan paling di akhirnya selain hari itu. Setelah itu turunlah firman Alloh untuk mereka :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِنْ تُطِيعُوا فَرِيقًا مِنَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ يَرُدُّوكُمْ بَعْدَ إِيمَانِكُمْ كَافِرِينَ وَكَيْفَ تَكْفُرُونَ وَأَنْتُمْ تُتْلَى عَلَيْكُمْ آَيَاتُ اللَّهِ وَفِيكُمْ رَسُولُهُ وَمَنْ يَعْتَصِمْ بِاللَّهِ فَقَدْ هُدِيَ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا وَاذْكُرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنْتُمْ عَلَى شَفَا حُفْرَةٍ مِنَ النَّارِ فَأَنْقَذَكُمْ مِنْهَا كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ آَيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ
100. Hai orang-orang yang beriman, jika kamu mengikuti sebahagian dari orang-orang yang diberi Al Kitab, niscaya mereka akan mengembalikan kamu menjadi orang kafir sesudah kamu beriman.
101. Bagaimanakah kamu (sampai) menjadi kafir, Padahal ayat-ayat Allah dibacakan kepada kamu, dan Rasul-Nya pun berada di tengah-tengah kamu? Barangsiapa yang berpegang teguh kepada (agama) Allah, Maka Sesungguhnya ia telah diberi petunjuk kepada jalan yang lurus.
102. Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam Keadaan beragama Islam.
103. dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, Maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk [ali imron : 100-103]
Maroji’ :
Tafsir Zamakhsyari (maktabah syamilah) hal 62