بِسْمِ
اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Merenungi Hikmah Covid 19
إِنَّ اَلْحَمْدَ لِلَّهِ , نَحْمَدُهُ
, وَنَسْتَعِينُهُ , وَنَسْتَغْفِرُهُ , وَنَعُوذُ بِاَللَّهِ مِنْ شُرُورِ
أَنْفُسِنَا , مَنْ يَهْدِهِ اَللَّهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ , وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ
إِلَّا اَللَّهُ , وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اَللَّهُمَّ
صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى الِهِ وَ صَحْبِهِ أجْمَعِيْنَ
Kaum
muslimin walmuslimat
Di
sela-sela kebahagiaan merayakan hari raya, kita tidak bisa melupakan memori
covid 19 yang terjadi akhir-akhir ini. Karena wabah corona, masjid-masjid
ditutup bahkan pagarnyapun digembok. Sholat jumat diliburkan, sholat berjamaah
lima waktu ditiadakan. Padahal sholat di masjid bagian dari syiar islam yang mulia
yang harus diagungkan sebagaimana yang difirmankan Alloh :
ذَلِكَ وَمَنْ يُعَظِّمْ شَعَائِرَ
اللَّهِ فَإِنَّهَا مِنْ تَقْوَى الْقُلُوبِ
Dan
barang siapa mengagungkan syiar-syiar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari
ketakwaan hati [alhajj : 32]
Ma
syaa Alloh, kalau romadlon tahun kemarin setan-setan dibelenggu, tahun ini
justru umat islam yang terbelenggu tidak bisa memakmurkan masjid-masjid.
Kaum
muslimin walmuslimat
Karena
corona, majlis-majlis ta’lim dihentikan. Bukankah orang yang berada di majlis
ilmu dinaungi oleh sayap-sayap malaikat. Tidak itu saja, mereka juga didoakan
oleh seluruh makhluq di langit dan bumi hingga ikan-ikan di kedalaman laut dan
semut di dalam lobangnya :
عَنْ أَبِى أُمَامَةَ الْبَاهِلِىِّ
قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم إِنَّ
اللَّهَ وَمَلاَئِكَتَهُ وَأَهْلَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ حَتَّى النَّمْلَةَ فِى
جُحْرِهَا وَحَتَّى الْحُوتَ لَيُصَلُّونَ عَلَى مُعَلِّمِ النَّاسِ الْخَيْرَ
Dari
Abu Umamah Albahili berkata : Rosululloh sholallalohu alaihi wasallam bersabda
: Sesungguhnya Alloh, para malaikat, penghuni langit dan bumi hingga semut yang
ada di lobangnya dan ikan benar-benar bersholawat atas orang yang mengajarkan
kepada manusia kebaikan [HR Tirmidzi]
Kaum
muslimin walmuslimat
Karena
corona, kita meniadakan jabat tangan. Padahal rosululloh shollallohu alaihi
wasallam bersabda :
عن البراءِ رضي الله عنه قَالَ : قَالَ رسولُ الله صلى الله عليه وسلم
مَا مِنْ مُسْلِمَينِ يَلْتَقِيَانِ فَيَتَصَافَحَانِ إِلاَّ غُفِرَ لَهُمَا
قَبْلَ أنْ يَفْتَرِقَا
Dari
Al Barro rodliyallohu anhu berkata : Rosululloh shollallohu alaihi wasallam
bersabda : Tidaklah dua muslim yang bertemu lalu saling berjabat tangan kecuali
akan diampuni dosa keduanya sebelum keduanya berpisah [HR Abu Daud]
Kita
memaklumi kondisi ini, meski tidak elok juga kalau seorang kyai menganjurkan
agar jabat tangan diganti dengan tik tok.
Kaum
muslimin walmuslimat
Karena
corona, banyak orang matian-matian menahan diri agar tidak batuk karena takut
dikira mengidap corona. Suara bersin lebih menakutkan dari suara kentut dan
orang sedikit berdehem sudah mendapat tatapan curiga. Tentu kita tahu bahwa
su-udzon dilarang oleh Alloh :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا
اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ وَلَا
تَجَسَّسُوا
Hai
orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya
sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan
orang lain [alhujurot : 12]
Kaum
muslimin walmuslimat
Ketika
ada saudara kita meninggal, maka lautan manusia akan datang melepas jenazah ke
pemakaman. Karena corona, betapa banyak mayit harus diurusi sesuai prosedur
protap covid 19 meski kematiannya bukan karena corona. Hanya beberapa gelintir
orang yang berhak mengantarkannya ke tempat peristirahatannya yang terakhir.
Tidak bisa dibayangkan bagaimana perasaan keluarga yang ditinggalkannya.
Kitapun tidak bisa melaksanakan sunnah rosululloh shollallohu alaihi wasallam :
عَنْ أبِي هُرَيْرَةَ رضى الله عنه
قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم مَنْ شَهِدَ الْجَنَازَةَ حَتَّى
يُصَلِّىَ عَلَيْهَا فَلَهُ قِيرَاطٌ ، وَمَنْ شَهِدَ حَتَّى تُدْفَنَ كَانَ لَهُ
قِيرَاطَانِ
Dari
Abu Huroiroh rodliyallohu anhu berkata : Rosululloh shollallohu alaihi wasallam
bersabda : Barangsiapa menghadiri jenazah hingga menyolatkannya maka baginya
pahala satu qiroth dan barangsiapa menghadiri jenazah hingga dikubur maka
baginya pahala dua qiroth [HR Bukhori, Muslim dan Nasa’i]
Kaum
muslimin walmuslimat
Karena
corona, berita-berita datang dengan narasi menakutkan membuat banyak orang
diliputi perasaan cemas dan itu akan melemahkan imun, salah satu senjata hebat
penangkal virus corona. Was-was dan pesimis dilarang oleh islam, sementara
rosululloh shollallohu alaihi wasallam memotivasi kita untuk bersikap optimis :
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رضى الله عنه
عَنِ النَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ لاَ عَدْوَى ، وَلاَ طِيَرَةَ ،
وَيُعْجِبُنِى الْفَأْلُ. قَالُوا وَمَا الْفَأْلُ قَالَ الْكَلِمَةُ الطَّيِّبَةُ
Dari
Anas Bin Malik rodliyallohu anhu, dari nabi shollallohu alaihi wasallam : Tidak
ada adwa (penularan penyakit kecuali atas kehendak Alloh) dan tidak ada
thiyaroh (sial karena lewatnya burung tertentu). Yang aku sukai adalah alfa’lu
(optimis). Mereka bertanya : Apakah alfa’lu itu ? Beliau bersabda : Kalimat
yang baik [HR Bukhori, Muslim dan Ahmad]
Kaum
muslimin walmuslimat
Karena
corona, berita-berita hoax menghiasai jagad media sosial. Banyak diantara kita
begitu ceroboh menshare berita yang belum jelas kebenarannya Tidakkah kita tahu
bahwa rosululloh shollallohu alaihi wasallam pernah melihat orang disiksa di
kubur dengan cara digergaji mulut hingga tengkuk, lalu hidung hingga tengkuk
dan mata hingga tengkuk. Ketika beliau bertanya kepada jibril, maka jibril
menjawab :
فإنَّهُ الرَّجُلُ يَغْدُو مِنْ
بَيْتِهِ فَيَكْذِبُ الكِذْبَةَ تَبْلُغُ الآفاقَ
Itu
adalah hukuman bagi orang yang keluar dari rumahnya lalu menyampaikan berita
dusta hingga menyebar ke seluruh penjuru bumi [HR Bukhori]
Kaum
muslimin walmuslimat
Karena
corona, masyarakat diminta untuk stay at home. “ Jangan keluar ! Jangan
beraktivitas di luar rumah ! “. Demikianlah tulisan kita jumpai dengan nada
terkesan mengancam. Pada saat yang sama banyak napi dibebaskan. Padahal, bila
memiliki sedikit kecerdasan justru tahanan di saat berada di Lembaga
Pemasyarakatan itu bagian dari isolasi yang sangat efektif. Demikianlah, apa
yang kita khawatirkan terjadi. Diantara mereka akhirnya kembali melakukan aksi
kejahatannya.
Kaum
muslimin walmuslimat
Karena
corona, aparat dikerahkan untuk menghalau para pemudik dan mencegah pelaksanaan
sholat jumat. Pada saat yang sama, tenaga kerja asal China bisa masuk NKRI
dengan pengawalan dan jaminan dari aparat. Betapa hinanya nasib pribumi yang
selalu diseru untuk cinta tanah air, NKRI harga mati ... Ketika kita menyambut
seruan itu, justru orang-orang yang berteriak-teriak itulah yang mengkhianatinya.
Kita ragu apakah masih ada merah putih di dada-dada mereka ?!
Kaum
muslimin walmuslimat
Saat
corona mewabah, kita dapati orang-orang yang hanya sibuk mengeluarkan kata-kata
pedas sementara mereka tidak memiliki andil sedikitpun bagi kemaslahatan penanganan
covid 19. Fasilitas hotel yang diberikan seorang “ good bener “ bagi
tenaga medis dianggap tindakan berlebihan. Mereka keluarkan kata-kata kasar dan
tidak pantas. Padahal bila orang-orang ini diminta satu menit saja untuk berada
di ruangan perawatan covid 19, niscaya wajah-wajah mereka akan pucat sebelum
melakukannya. Mereka adalah sampah-sampah negeri, semoga Alloh membersihkan
negeri kita dari orang-orang yang tak berguna ini.
Kaum
muslimin walmuslimat
Kendati
demikian, kita harus tahu bahwa tidak ada kehendak Alloh kecuali terselip di
dalamnya hikmah yang banyak. Peringatan kematian dari Alloh dan rosulNya
dianggap angin lalu seiring dengan kesibukan mengejar dunia. Lewat corona,
akhirnya banyak orang ingat kepada kematian. Ma syaa Alloh, sekian banyak ayat
dan hadits berbicara tentang kematian tidak menyentuh perasaan, ternyata cukup
dengan corona membuat banyak manusia mewaspadai datangnya ajal.
Kaum
muslimin walmuslimat
Dulu
cadar sempat dicibir. Lewat corona, justru pemakai cadar adalah orang yang
paling aman dari virus corona tanpa harus sibuk mencari masker yang harganya
mahal.
Kaum
muslimin walmuslimat
Dari
corona, kita bisa melihat pejabat yang sigap, melakukan tindakan cerdas demi
menyelamatkan bangsa ini dari wabah. Tapi kita juga bisa tahu siapa diantara
mereka yang gagap, lebih banyak berkata-kata tanpa tindakan nyata.
Kaum
muslimin walmuslimat
Meskipun
kita diselamatkan oleh Alloh dari virus covid 19, bukan berarti kita terlepas
dari kematian karena ia akan datang sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
Oleh karena itu, sedari sekarang persiapkan kematian itu dengan sebaik-baik
bekal. Rajinlah bersedekah, karena si pelit harta saat menghadapi sakarotul
maut, bukan sibuk mengucapkan kalimat “ Laa ilaaha illalloh “, akan
tetapi dengan penuh kepanikan akan berkata :
رَبِّ لَوْلَا أَخَّرْتَنِي إِلَى
أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُنْ مِنَ الصَّالِحِينَ وَاللَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
Wahai
Robku, mengapa Engkau tidak menangguhkan kematianku sampai waktu yang dekat,
yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang shaleh
? [almunafiqun : 10]
Iba-iba
itu dijawab oleh Alloh :
وَلَنْ يُؤَخِّرَ اللَّهُ نَفْسًا
إِذَا جَاءَ أَجَلُهَا
Dan
Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila datang
waktu kematiannya. [almunafiqun : 11]
Kaum
muslimin walmuslimat
Melalui
mimbar ini, saya mengucapkan tahniah (apresiasi) kepada para dokter, tenaga
medis dan perawat yang telah berani berjibaku menyelamatkan pasien covid.
Sungguh apa yang kalian lakukan adalah perbuatan yang sangat mulia. Perjuangan
kalian difirmankan Alloh :
وَمَنْ أَحْيَاهَا فَكَأَنَّمَا
أَحْيَا النَّاسَ جَمِيعًا
Dan
barang siapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia
telah memelihara kehidupan manusia semuanya [almaidah : 32]
Bila
kematian merenggut karena tugas mulia ini, semoga gelar syahid Alloh sematkan
buat kalian. Semoga kalian menjadi bagian dari orang yang disabdakan rosululloh
shollallohu alaihi wasallam :
عن عائشةَ رضيَ الله عنها: أَنَّهَا
سَألَتْ رسولَ الله صلى الله عليه وسلم عَنِ الطّاعُونِ، فَأَخْبَرَهَا أنَّهُ
كَانَ عَذَاباً يَبْعَثُهُ اللهُ تَعَالَى عَلَى مَنْ يشَاءُ ، فَجَعَلَهُ اللهُ
تعالى رَحْمَةً للْمُؤْمِنينَ ، فَلَيْسَ مِنْ عَبْدٍ يَقَعُ في الطَّاعُونِ
فيمكثُ في بلدِهِ صَابراً مُحْتَسِباً يَعْلَمُ أنَّهُ لا يصيبُهُ إلاَّ مَا
كَتَبَ اللهُ لَهُ إلاَّ كَانَ لَهُ مِثْلُ أجْرِ الشّهيدِ
Dari
Aisyah rodliyallohu anha : Bahwa dia bertanya kepada rosululloh shollallohu
alaihi wasallam tentang thoun. Beliau mengabarkan kepadanya bahwa ia adalah
adzab yang Alloh Ta’ala sebarkan kepada siapa yang dikehendaki dan Alloh Ta’ala
menjadikannya sebagai rahmat bagi orang-orang beriman. Tidaklah seorang hamba
ditimpa thoun lalu dia tetap berada di negerinya dalam keadaan sabar dan
mengharap pahala dimana dia tahu bahwa tidak akan menimpanya kecuali yang telah
ditetapkan Alloh baginya kecuali dia mendapat pahala seperti pahala syahid [HR
Bukhori]
Kaum
muslimin walmuslimat
Saat
di WC kita dilarang mengucapkan lafdzul jalalah. Orang mengucapkan salam tidak
dijawab, kumandang adzan tidak ditirukan, berita kematian tidak disambut dengan
kalimat istirja, demikian seterusnya. Kenapa ? Karena kita berada di tempat
kotor. Ini menunjukkan bahwa kita berada di tempat yang membuat hubungan kita
dengan Alloh terputus hingga nama Alloh tidak boleh keluar dari lesan. Benarlah
ketika nabi shollallohu alaihi wasallam mengajarkan kita ketika keluar dari WC
membaca :
عَنْ
عَائِشَةَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا أَنَّ اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم كَانَ
إِذَا خَرَجَ مِنْ اَلْغَائِطِ قَالَ: غُفْرَانَكَ
Dari
Aisyah rosliyallohu anha : Bahwa nabi shollallohu alaihi wasallam bila keluar
dari WC membaca “ Aku memohon ampunanMu “ [HR Ahmad, Abu Daud, Tirmidzi,
Ibnu Majah dan Darimi]
Oleh
karena itu, keputusan menghentikan majlis ta’lim, sholat jumat dan pelaksanaan
sholat berjamaah lima waktu adalah keputusan memutus hubungan antara hamba
dengan Alloh, oleh karena itu, pada momen ini marilah kita banyak beristighfar
kepada Alloh, atas apa yang telah kita tetapkan.
وصلّى الله
على محمد وعلى اله وصحبه أجمعين
Zona
hijau covid 19, bukan zona merah, 1 syawal 1441