Syair Dalam Timbangan Aqidah (4)
Ada banyak dzikir istighfar yang diajarkan oleh rosululloh
shollallohu alaihi wasallam, misalnya :
رَبِّ اغْفِرْ لِي وَتُبْ عَلَيَّ إنَّكَ أَنْتَ
التَّوَّابُ الرَّحِيمُ
أسْتَغْفِرُ اللهَ الَّذِي لاَ إلَهَ إلاَّ هُوَ
الحَيُّ القَيُومُ وَأتُوبُ إلَيهِ
اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لاَ إلهَ إلاَّ أنْتَ
خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ ، وَأنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ
، أعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ ، أبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ ،
وأبُوءُ بِذَنْبِي ، فَاغْفِرْ لِي ، فَإنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إلاَّ أنْتَ
Masih banyak lagi lafadz istighfar lainnya. Pada saat yang
sama kita juga mendapati bacaan istighfar karangan dan terkesan bernada syair
karenanya banyak dibawakan dengan lagu dan iringan musik. Syair “
Asraghfirulloh Robbal baroya “ atau syair Abu Nawas “ Ilaahii lastu lil
firdausi ahlaa ... fahablii taubatan ... “ cukup populer di tengah masyarakat.
Apa hukum melafalkan syair-syair istighfar ? Syaikh Abdul
Rozaq Al Badr menjawab dengan menampilkan perkataan ulama, diantaranya :
Imam Ahmad
berkata :
يُعْجِبُنِي فى الْفَرِيْضَةِ أنْ
يَدْعُو بِمَا فى القرأن
Yang aku sukai dalam menjalankan ibadah faridloh, berdoa
dengan apa yang ada dalam alquran
Qodli Iyadl berkata :
أذن الله فِي دُعَائِهِ وَعَلَّمَ الدّعاء فِي
كِتَابِهِ لِخَلِيْقَتِهِ وَعَلَّمَ النّبيّ الدّعاء لِأُمَّتِهِ وَاجْتَمَعَتْ
فِيْهِ ثَلاَثَةُ أشْيَاء العلم بالتّوحيد والعلم بِاللُّغَةِ وَالنَّصِيْحَةُ
لِلْأُمَّةِ فَلاَ يَنْبَغِى لِأَحَدٍ أنْ يَعْدِلَ عَنْ دُعَائِهِ صلّى الله عليه
وسلّم وقد احْتَالَ الشيطان للنّاس مِنْ هذا الْمَقَامِ فَقَيَّضَ لَهمْ قَوْمُ
سُوْءٍ يَخْتَرِعُوْنَ لَهُمْ أدْعِيَّةً يَشْتَغِلُوْنَ بِهَا عَنِ الإِقْتِدَاءِ
بِالنّبي صلّى الله عليه وسلّم
Alloh telah menyeru manusia agar berdoa kepadaNya dan
mengajarkan doa di dalam kitabNya untuk makhluqNya. Nabi shollallohu alaihi
wasallam juga telah mengajarkan doa kepada umatnya. Dari situ terkumpullah 3
hal : Al ilmu tentang tauhid, al ilmu tentang bahasa dan nasehat bagi umat.
Oleh karena itu tidaklah pantas bagi seseorang untuk berpaling dari doa yang
telah diajarkan oleh nabi shollallohu alaihi wasallam. Sungguh setan telah
menjauhkan manusia dari maqom ini lalu mengikat bagi mereka lewat kaum yang
buruk yang mengarang doa-doa yang membuat mereka menjauh dari sikap mengikuti
nabi shollallohu alaihi wasallam
Imam Qurthubi berkata :
فَعَلَى الإنْسان أنْ يَسْتَعْمِلَ مَا فِي كِتَابِ
الله وَصَحِيْحِ السّنّة مِنَ الدّعاء وَيَدَعُ مَا سِوَاهُ وَلاَ يَقُوْلُ
أخْتَارُ كَذَا فَإِنّ الله قَدِ اخْتَارَ لِنَبِيِّهِ وَأوْلِيَائِهِ
وَعَلَّمَهُمْ كَيْفَ يَدْعُوْنَ
Wajib bagi setiap insan untuk menggunakan doa yang tercantum
dalam kitabulloh dan sunnah yang shohih dan meninggalkan selainnya. Jangan
berkata “ Aku memilih yang ini “ karena Alloh telah memilihkan buat nabi dan
para waliNya dan mengajarkan kepada mereka bagaimana cara berdoa
Ibnu Taimiyyah berkata :
وَيَنْبَغِى لِلْخَلْقِ أنْ يَدْعُو
بِالأَدْعِيَّةِ الشَّرْعِيَّةِ الّتِي
جَاءَ بِهَا الكتاب والسنة فَإنّ ذالك لاَرَيْبَ فِي فَضْلِهِ وَحُسْنِهِ وَأنّهُ
الصّراط المستقيم صراط الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ
وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ وَحَسُنَ أُولَئِكَ رَفِيقًا
Sudah seharusnya bagi setiap makhluq untuk berdoa dengan doa yang syar’i yang telah Alloh
cantumkan dari kitab dan sunnah karena sudah tidak diragukan lagi akan
keutamaan dan kemuliannya. Itu adalah ash shirotul mustaqim, jalannya
orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para
shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. dan mereka
Itulah teman yang sebaik-baiknya
Imam Malik berkata (ketika ditanya tentang orang yang berdoa
dengan mengucapkan “ Ya Sayyidii “) :
يقول يا ربّ كَمَا قَالَتِ الأنْبِيَاءُ فِي
دُعَائِهِمْ
Ucapkan “ Ya Robbii “ sebagaimana yang diucapkan oleh para
nabi
Membaca syair yang berisi istighfar atau dzikir sebenarnya
tidak masalah. Akan tetapi harus diingat, bila disusun oleh manusia sementara
manusia tidak ma’shum, bisa jadi di dalamnya terdapat banyak kesalahan. Oleh
karena itu, wirid istighfar yang berasal dari wahyu jauh lebih baik dan lebih
selamat.
Kedua, mengamalkan istighfar syar’i sudah jelas akan
mendatangkan pahala yang itu belum tentu didapati pada istighfar syair. Sungguh
aneh, mengaku umat rosululloh shollallohu alaihi wasallam tidak hafal istighfar
yang beliau ajarkan sementara tiap hari mendendangkan syair-syair istighfar.